Suspek PMK di Kabupaten Blitar kian bertambah. Sebanyak 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar pun terdampak. Peternak diimbau untuk tetap waspada dan tidak membeli sapi dari luar kota.
Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar Toha Mashuri membenarkan adanya jumlah hewan ternak yang menjadi suspek PMK bertambah. Untuk itu, pihaknya kian memasifkan pemeriksaan hewan yang mengalami gejala PMK.
"Iya jumlahnya sekitar 160 ekor. Itu yang masih suspek. Tapi untuk hasil sampel darah hanya satu ekor yang positif PMK," ujar Toha saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (8/6/22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Disnakkan Kabupaten Blitar, jumlah total kasus temuan suspek PMK mencapai 160 ekor. Yakni terdiri dari 128 ekor sapi suspek PMK dalam pengawasan dan 32 ekor sapi merupakan suspek PMK baru.
Sementara, untuk jumlah sapi dengan suspek PMK yang mati maupun dipotong tidak ditemukan laporan. Sedangkan, satu ekor sapi positif PMK sudah menunjukkan kondisi yang baik setelah mendapatkan perawatan.
Toha menambahkan wilayah suspek PMK juga kian bertambah. Setidaknya ada sekitar 15 kecamatan di Kabupaten Blitar yang terpapar suspek PMK. Sementara, 7 kecamatan lainnya masih aman.
"Tidak perlu panik, tapi waspada. Segera lapor dan periksakan hewan ternak jika ada gejala PMK. PMK ini bisa disembuhkan," pungkasnya.
Diketahui, Disnakkan Kabupaten Blitar telah menyediakan 13 posko siaga PMK. Posko siaga PMK disediakan untuk membantu para peternak maupun pemilik sapi dalam mendapatkan pemeriksaan gejala PMK. Call center juga disediakan untuk mempermudah layanan informasi tentang PMK.
(iwd/iwd)