Fenomena warung kopi (warkop) pangku masih bertebaran di Kabupaten Gresik. Tak sulit menemukan warung ini di sejumlah jalanan Kota Pudak. Warung ini menyajikan kopi dengan tambahan servis plus-plus dari para wanita penjaga warkop.
Dari penelurusan yang dilakukan tim detikJatim, keberadaan warung kopi pangku di Gresik sudah menjadi rahasia umum. Khususnya para kaum lelaki pencinta kopi.
Berikut fakta-fakta warung kopi pangku yang dihimpun detikJatim:
![]() |
1. Ciri khas warung kopi pangku di Gresik
detikJatim menyempatkan singgah di warung kopi pangku di Kecamatan Cerme. Saat melintas di depan warkop, suara musik dangdut terdengar keras seakan memanggil para lelaki untuk mampir. Tampak beberapa wanita duduk-duduk di depan warung, tatapan matanya seakan mengajak para lelaki yang lelah bekerja singgah sejenak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika mendatangi warung itu, seorang wanita yang memakai celana pendek menyambut hangat dan menawarkan minuman. Setelah memesan kopi, pengunjung akan dipersilakan duduk di tempat yang sedikit tertutup dan tak terlihat dari jalan raya.
Selanjutnya, wanita tersebut menemani para tamu yang sedang menikmati kopi. Tak lupa, para wanita juga berbasa-basi mengajak penikmat kopi mengobrol. Trik ini agar para tamu kerasan dengan warung yang dijaganya.
Saat obrolan berlangsung asyik, kadang sang wanita memberi kode tepukan tangan lembut di paha tamu. Ini merupakan tanda jika sang wanita memberi kode ingin menjadi lebih dekat.
"Dari mana masnya? Nggak karaoke ta?" kata wanita berbaju merah kepada salah satu pelanggan.
2. Modus Warung Kopi Pangku, Tak Semua Dapat Layanan Plus-plus
Jika sudah menjadi pelanggan tetap, para wanita ini tak segan untuk duduk di atas pangkuan tamu. Kadang, sejumlah pengunjung yang sudah menjadi pelanggan tetap, kerap mengajak kencan para wanita di luar jam operasional warung.
"Biasanya kalau sudah lama kenal, kita nanti tukar nomor WA mas. Lah di situ nanti kita lobi-lobi mas. Kalau mau, nanti setelah tutup warung kita ajak ke hotel biasanya," kata salah satu pelanggan berinisial AW.
Pria asal Pakal Surabaya ini mengaku sering mendatangi warung kopi pangku di Kawasan Gresik. Mulai yang ada di Cerme, di Menganti, di kawasan Kedamean, hingga yang ada di Balongpanggang.
"Kalau awal biasanya ditemani, kenalan, dan ngobrol-ngobrol saja. Makanya saya sering pindah-pindah tempat. Awalnya saya kira hanya sebatas ngobrol saja. Akhirnya saya menemukan yang pas. Kalau sudah sering ke warung penjaganya hafal. Bisa minum kopi sambil memeluk penjaganya. Haha..," tambah AW.
Namun, untuk memberikan layanan plus-plus seperti itu para wanita itu pilih-pilih pelanggan. Tentu saja bagi pelanggan baru akan sulit mendapatkan pelayanan ekstra. Mereka tak ingin hal buruk menimpanya. Misalnya berurusan dengan petugas kepolisian yang sedang menyamar.
"Kalau kata temen saya di sana, biasanya menolak ajakan pelanggan baru untuk melayani plus-plus atau mangku mas. Selain belum kenal dan takut diapa-apain seperti dianiaya atau dibunuh. Kan, banyak di berita-berita begitu. Teman saya juga takut berurusan dengan petugas yang nyamar jadi pelanggan," kata salah satu pekerja di warung kopi pangku, IN.
3. Harga 'Istimewa' Segelas Minuman di Warung Kopi Pangku
![]() |
Harga segelas kopi di warung kopi pangku di Gresik tentu saja istimewa. Jika di warung kopi biasa harga segelas kopi antara Rp 3 ribu hingga 4 ribu, di warung kopi pangku yang menyebar di Menganti, Kedamean, Cerme, dan Balongpanggang itu minimal Rp 10 ribu.
Salah seorang pelanggan warung kopi pangku asal Pakal, Surabaya AW menyebutkan kisaran harga di warung kopi pangku. Harga segelas kopi ternyta berbeda-beda tergantung pelayanan yang diberikan. Normalnya, harga Rp 10 ribu itu dipatok jika pelanggan cuma ngobrol sambil minum kopi.
"Kalau sekadar menemani ngobrol saja, biasanya Rp 10 ribu. Padahal umumnya di warung kopi biasa harganya Rp 3 ribu. Tapi kalau sampai mangku atau meluk-meluk bisa sampai Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Tergantung lapo ae sing ngopi (tergantung ngapain saja pembeli)," tambah AW.
4. Blak-blakan Gaji-Tip Pelayan Kopi Pangku
Kebanyakan pelayan warung kopi pangku merupakan mantan Ladies Companion (LC). Para wanita yang direkrut dari luar kota pun tak keberatan menerima gaji sebesar Rp 1,5 juta dengan tugas utama membuatkan kopi dan menemani pelanggan. Mereka betah karena selain gaji juga mendapat tip dari pelanggan yang ingin 'pelayanan ekstra'.
Salah satu pelayan warung kopi pangku di Gresik IN mengatakan sebelum di warkop ia bekerja sebagai pemandu lagu di Kota Blitar. Pandemi COVID-19 memaksanya pindah wilayah.
"Dulu saya murel (LC). Sejak COVID-19 itu kafe tutup. Jadi saya pindah ke Kediri sampai Tulungagung. Di sana juga banyak warung karaoke kayak gini. Lalu saya dapat tawaran dari FB kerja jaga warkop gaji Rp1,5 juta. Kerjanya kayak gini aja. Ya, mau, saya," kata IN kepada detikJatim, Sabtu (4/6/2022).
IN mengaku hanya bertugas membuatkan kopi dan mencuci gelas. Sebab, warung menyediakan fasilitas karaoke, kadang-kadang ia menemani pelanggan yang ingin bernyanyi bersamanya.
"Kalau menemani nyanyi, ya, kadang diberi tip. Kadang Rp 20 ribu kadang Rp 50 ribu. Tergantung orangnya si mas," katanya.
5. Satpol PP Sering Gelar Razia-Kucing-kucingan
![]() |
Keberadaan warung kopi pangku di Gresik akan mencoreng nama baik Kabupaten Gresik yang salah satunya juga dikenal sebagai Kota Santri. Pemkab mengeklaim sudah sangat sering patroli dan razia penertiban warung kopi pangku. Tapi, para pelakunya kambuhan.
Kasatpol PP Kota Gresik Suprapto mengatakan, keberadaan warung kopi pangku di Gresik membuat Satpol PP Pemkab Gresik gerah. Ia mengatakan, kopi pangku itu sudah sering ditertibkan. Tapi para pengusaha dan wanita pelayan warkop itu masih saja ndableg (tidak menghiraukan).
"Selama ini kami sudah lakukan patroli secara acak, ketika menggelar razia banyak juga yang sudah diamankan. Banyak juga yang bocor sih," kata Suprapto, kepada detikJatim, Sabtu (4/5/2022).
6. Polisi Segera Tindaklanjuti
Polisi buka suara terkait fenomena maraknya warung kopi pangku di Gresik. Kapolres Gresik AKBP M Nur Aziz mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Ia juga mengucapkan terima kasih atas informasi terkait keberadaan warung kopi pangku.
"Terimakasih atas informasinya. Nanti kami akan koordinasi dengan pemerintah daerah. Demikian, Maaf kami ada acara," kata Azis kepada detikJatim, Minggu (5/6/2022).
Senada, Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki bakal mengecek informasi terkait keberadaan warung kopi pangku.
"Segera ditindaklanjuti bang, kita akan cek dulu bang kebenaran infonya di lapangan seperti apa," kata Wahyu.
(hil/fat)