Ratusan skateboarder atau skater berlomba dalam Kejuaraan Skeatboard Piala Wali Kota Surabaya 2022. Kejuaraan tersebut menjadi event pamungkas dalam peringatan ke-729 Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).
Kejuaraan berlangsung dari tanggal 4-5 Juni digelar Skate and BMX Park di Jalan Ketabang Kali, Surabaya. Kejuaraan dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ketua Pelaksana Edo Ferdianto mengatakan turnamen tersebut diikuti sekitar 130 peserta. Para peserta tak hanya dari Surabaya, namun juga dari berbagai komunitas di sejumlah daerah di Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 135 (peserta). Kalau hari pertama sekitar 98 perseta, hari ini khusus Surabaya saja," ungkap Edo kepada detikJatim, Minggu (5/6/2022).
Edo menambahkan ada tiga kategori yang dipertandingankan dalam Kejuaraan Skateboard Piala Wali Kota Surabaya 2022 kali ini. Yakni kelas Under 15, kelas pemula dan kelas open. Kejuaraan ini merupakan pertama kali dilaksanakan sejak pandemi COVID-19.
"Ini merupakan Piala Wali Kota pertama, sejak dua tahun skate park ditutup karena pandemi," ujar Edo.
Mewakili komunitas Skateboard di Surabaya, Edo mengaku senang dengan gelaran ini. Tak lupa ia mengucapkan atas dukungan dari pemerintah setempat.
"Terima kasih Pemerintah, dari Disporan yang sudah support, selama dua tahun tutup. Baguslah support Pemerintah," ungkap Edo.
Menurut Edo, kejuaraan Piala Wali Kota Surabaya ini sekaligus menjadi ajang seleksi di tingkat nasional yang akan di gelar di Palembang.
"Pemenang yang asal Surabaya akan di kirim ke Palembang ikut even Pornas seperti kayak PON," ujar Edo.
Sedangkan untuk venue Skate and BMX Park di Jalan Ketabang Kali, Surabaya ini, menurut Edo masih di bawah standar. Ia berharap ada pembenahan agar sejajar dengan di daerah lain.
"Venue sendiri kalau skate park ini belum standar. Beda jauh, kalah sama Jakarta, Bandung. Karena lihat sendiri ada tempat-tempat yang besar-besar. Nggak standart, ya supaya di renovasi, dibuat ulang begitu," tutur Edo.
Dikatakan Edo, fasilitas Skate Park di Surabaya memang cukup banyak. Namun, saat pembangunan, komunitasnya tidak pernah dilibatkan. Untuk itu, ia berharap ke depan komunitasnya dilibatkan dalam pembangunan venue.
"Cukup banyak, tapi, waktu membuat dari skateboard (komunitas) jarang di libatkan . Buat-buat sendiri tapi tidak pernah dilibatkan, mas ini mau dibuatkan skate pak, belum pernah begitu, dibuat kayak gunung begitu," ungkap Edo.
"Ya saling sinergi dan komunikasi, padahal skateboard kan ada legal komunitasnya masuk di Dispora juga ada," tandas Edo.
(abq/fat)