Keberadaan warung kopi pangku di Gresik akan mencoreng nama baik Kabupaten Gresik yang salah satunya juga dikenal sebagai Kota Santri. Pemkab mengeklaim sudah sangat sering patroli dan razia penertiban warung kopi pangku. Tapi, para pelakunya kambuhan.
Kasatpol PP Kota Gresik Suprapto mengatakan, keberadaan warung kopi pangku di Gresik membuat Satpol PP Pemkab Gresik gerah. Ia mengatakan, kopi pangku itu sudah sering ditertibkan. Tapi para pengusaha dan wanita pelayan warkop itu masih saja ndableg (tidak menghiraukan).
"Selama ini kami sudah lakukan patroli secara acak, ketika menggelar razia banyak juga yang sudah diamankan. Banyak juga yang bocor sih," kata Suprapto, kepada detikJatim, Sabtu (4/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suprapto menambahkan, para wanita pelayan di warung kopi pangku yang terjaring razia akan dibawa ke kantor Satpol PP Kabupaten Gresik untuk didata dan dilalukan pembinaan.
"Setelah kami amankan, kami data dan dilakukan pembinaan mulai pakaian yang sopan, tidak meminum minuman keras, jangan sampai bertindak asusila. Mereka juga sudah bikin surat pernyataan tidak mengulangi lagi. Dan juga absen seminggu 2 kali. Tapi kadang mereka mengulangi lagi, dan terjaring lagi," kata Suprapto.
![]() |
Untuk pengusaha atau pemilik warung, kata Suprapto, pihaknya juga sudah melakukan pemanggilan terhadap para pengusaha.
"Setelah itu mereka (pemilik warung) juga membuat surat pernyataan. Kami juga imbau agar tidak keras-keras saat memutar musik. Kalau melanggar lagi, kita lakukan pressing lagi," kata Suprapto.
Mengenai sanksi lebih berat seperti menyegel warung pangku Suprapto mengakui belum memberlakukan. Meski demikian ia berjanji sesering mungkin melakukan razia warung-warung itu.
"Kalau segel kami masih belum lakukan. Nanti lah minggu depan kami razia warung-warung itu lagi. Nanti saya kabari," tambah Suprapto.
Jika jarang dirazia ia mengakui akan ada lebih banyak karaoke berkedok warung kopi yang rawan atau berpotensi menjadi tempat prostitusi terselubung.
"Memang tempat karaoke di warung kopi itu terbuka jadi terdengar dari luar. Karena nggak ada peredamnya. Jadi memang keras. Kalau dibuat tertutup rawan menjadi tempat esek-esek," kata Suprapto.
(dpe/dte)