Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin memanfaatkan kunjungan kerjanya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang untuk bernostalgia. Baginya, menimba ilmu di pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini merupakan kenangan yang tidak pernah hilang.
Wapres ditemani istrinya, Hj Wury Ma'ruf Amin tiba di Ponpes Tebuireng sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan orang nomor dua di Indonesia itu disambut Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Kiai Ma'ruf lebih dulu berziarah ke makam pendiri Ponpes Tebuireng sekaligus tokoh pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari yang terletak di belakang masjid pesantren. Ia juga menaburkan bunga ke makam Presiden RI Keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ayah Gus Dur KH Wahid Hasyim dan adik Gus Dur KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya kali ini, Kiai Ma'ruf juga menghadiri halalbihalal dan temu alumni nasional Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) di lantai 3 gedung KH Yusuf Hasyim, Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Diwek, Jombang. Acara diawali dengan pengukuhan Presidium Nasional IKAPETE masa bakti 2022-2026 oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.
Halalbi alal dilanjutkan dengan seminar nasional dengan tema Aktualisasi Pemikiran Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari di Era Disrupsi. Terdapat tiga pemateri dalam seminar ini. Yaitu perspektif sosial politik oleh Prof Dr Masykuri Abdillah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perspektif pendidikan Islam oleh Ketua Presidium IKAPETE Prof Dr Masykuri Bakri, serta perspektif kajian Islam oleh Prof Dr Phil M Nurkholis Setiawan.
Sedangkan Wapres didapuk menjadi keynote speaker untuk membawakan materi 'Militansi Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari dalam Mewujudkan Keutuhan Bangsa'. Dalam ceramahnya, Kiai Ma'ruf menyampaikan kunjungan kerjanya kali ini sekaligus untuk bernostalgia. Karena ia adalah alumni Ponpes Tebuireng.
"Sebagai alumni Tebuireng, saya menjadi teringat kembali waktu saya mesantren (menjadi santri) di sini. Saya ingat betul di dekat masjid itu, di pondok A namanya itu. Saya pindah ke Pondok C, kemudian saya pindah ke Pondok O. Jadi, saya muter-muter di pesantren ini dulu," kata Kiai Ma'ruf disambut tawa dan tepuk tangan peserta seminar nasional, Sabtu (4/6/2022).
Kiai Ma'ruf menjelaskan, menimba ilmu di Ponpes Tebuireng merupakan masa-masa yang menyenangkan bagi dirinya. Banyak kenangan yang muncul setiap kali ia berkunjung ke pesantren yang didirikan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari ini.
![]() |
"Sangat menyenangkan dan banyak sekali tentu nostalgia masa-masa ketika saya berada di pesantren. Ini menjadi kenangan saya yang tidak pernah hilang," jelasnya.
Di mata Kiai Ma'ruf, KH Hasyim Asy'ari bukan saja ulama besar. Tapi juga memberi berkah kepada para santrinya. Sehingga para santri yang menimba ilmu di Ponpes Tebuireng mendapatkan berkah dari Sang Hadratussyaikh.
"Yang paling besar berkahnya itu cucunya sendiri, Gus Dur jadi presiden dan saya juga. Saya menjadi wakil presiden padahal saya ini bukan santri terbaik Tebuireng. Banyak yang lebih baik dari saya, lebih pintar, lebih alim. Cuman saya mungkin kebagian berkahnya," cetusnya yang lagi-lagi disambut tawa dan tepuk tangan seisi ruangan.
Saat diberi amanah untuk menjabat Rais Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Ma'ruf juga merasa hal ini karena berkah dari KH Hasyim Asy'ari. Ia mendoakan para santri Ponpes Tebuireng juga mendapatkan berkah yang sama sehingga menjadi pemimpin nasional di masa mendatang.
"Beliau (KH Hasyim Asy'ari) sendiri tidak ada bandingannya. Beliaulah Rais Akbar pertama dan terakhir di NU. Artinya, beliau memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain menurut pandangan para ulama," tandasnya.
Selama di Ponpes Tebuireng, Kiai Ma'ruf juga menyerahkan bantuan untuk program santripreneur Baznas secara simbolis. Selanjutnya, ia meninjau RS Hasyim Asy'ari di sebelah barat pesantren yang juga masuk wilayah Desa Cukir, Diwek, Jombang.
(hil/dte)