Data Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, ada 402 ekor sapi terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Ratusan PMK itu menginfeksi hewan ternak di 9 kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Masun mengatakan ratusan sapi terkonfirmasi tersebut berasal dari Kecamatan Balong, Jambon, Kauman, Pudak, Pulung, Sampung, Siman, Slahung, Sooko.
"Sapi yang terkonfirmasi 59,9 persen didominasi Kecamatan Pudak 241 ekor," tutur Masun kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masun menambahkan pihaknya pun berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD Ponorogo, Jamus Kunto untuk penanganan ratusan sapi tersebut. Salah satunya pengadaan obat, vaksin, vitamin dan seterusnya.
"Insya Allah nanti ada pembiayaan dari pemkab, melalui BPBD dana tidak terduga. Karena memang bencana," terang Masun.
Menurutnya, Pemkab Ponorogo menyiapkan tenaga kesehatan di lapangan untuk meng-cover sapi yang sakit. Pun juga memberikan pengobatan sesuai dengan gejala sakit. Serta meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kita juga mengisolasi ternak yang sakit, juga melibatkan TNI, Polri termasuk untuk melakukan penyekatan," papar Masun.
Sementara untuk kondisi pasar hewan di Ponorogo, lanjut Masun, masih menunggu saran dari veteriner. Apakah pasar ditutup atau tetap dibuka.
"Nanti kita lihat rekomendasi dari pejabat terkait. Perdagkum (Dinas Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro) menyampaikan sewaktu-waktu bisa menutup pasar sepanjang menerima surat rekomendasi penutupan pasar," tambahnya.
Masun menerangkan saat ini vaksin untuk sapi yang terkena PMK masih diproduksi Nasional. Perkiraan Agustus baru bisa didistribusikan.
"Vaksin difokuskan pada daerah wabah, tertular, daerah khusus tertentu. Ponorogo masuk tertular masuk prioritas kedua," pungkasnya.
(fat/fat)