Pemerintah Kabupaten Kediri sudah mulai membangun konstruksi jembatan Ngadi di Kecamatan Mojo. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta adanya percepatan pembangunan menjadi 4 bulan.
"Target pembangunannya 6 bulan. Saya minta 4 bulan harus sudah selesai," pintanya dikutip Minggu (29/5/2022). Hal ini disampaikan usai acara Jumat Ngopi di Kantor Kecamatan Ngasem (27/5) kemarin.
Infrastruktur memang menjadi prioritas suami Eriani Annisa Hanindhito ini dalam membangun daerahnya. Jembatan yang sejak 2017 tersendat ini membuat masyarakat harus bergantian untuk melewatinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhito menuturkan jembatan ini memiliki urgensi tinggi karena menjadi konektivitas antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Sehingga sudah banyak dampak yang ditimbulkan dari tersendatnya jembatan tersebut.
"Jangan sampai molor. Masyarakat sudah bertahun-tahun harus merasakan tersendatnya jalur tersebut," jelas Dhito.
Seperti diketahui, Dhito prioritaskan dua jembatan konektivitas antar wilayah. Jembatan tersebut adalah jembatan Ngadi dan Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo.
Hal ini dilakukan Dhito mengingat pentingnya jembatan tersebut sebagai jembatan peghubung antar wilayah yang telah lama tak kunjung ada perbaikan.
"Pada prinsipnya kita (Pemerintah Kabupaten Kediri) akan fokus pada jembatan yang memiliki nilai konektivitas dan akan menambah value edit," kata Dhito.
Di antara dua jembatan ini, kata Dhito, akan dibangun terlebih dahulu jembatan Ngadi yang sudah 5 tahun mengalami kerusakan. Sedangkan, saat ini jembatan tersebut telah dibangun jembatan darurat oleh Provinsi Jawa Timur.
Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kediri, jembatan ini memiliki panjang 47 meter dengan lebar 7 meter serta terbagi menjadi dua bentang 35 dan 12 meter.
Pelaksana tugas (Plt) DPUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra mengungkapkan kerusakan jembatan ini karena menggantungnya tiang penyangga akibat turunnya debit sungai serta banjir pada 2017 lalu.
Irwan menjelaskan di awal pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan pengerukan oprit jembatan bailey. Kemudian, selama proses pembangunan, arus lalu lintas dari Kediri menuju Tulungagung di barat sungai akan dialihkan melewati Jembatan Wijaya Kusuma menuju ke jalan nasional Kediri - Tulungagung.
"Kita juga sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Polresta Kediri perihal penutupan jalan ini," terangnya.
Senada dengan Dhito, Irwan berharap pengerjaan jembatan yang menghabiskan APBD sebesar Rp 7,72 miliar ini bisa cepat selesai agar kegiatan masyarakat bisa kembali normal.
(akd/ega)