Setelah sekitar 1 jam berorasi di depan Polres Sumenep massa aksi belum juga ditemui Kapolres Sumenep. Sehingga massa aksi terus memanas dan memaksa masuk menerobos barisan polisi namun tidak bisa sehingga terjadi saling dorong di pintu masuk sebelah timur Polres Sumenep.
"Sebelumnya, aksi berlangsung damai tetapi Polres Sumenep tak segera menemui kami. Itu adalah bagian dari protes sahabat-sahabat PMII," kata Korlap Aksi sekaligus Ketua Cabang PMII Sumenep Qudsiyanto, Senin (23/5/2022).
Situasi tegang antara massa aksi PMII dengan kepolisian terjadi sekitar empat kali. Terutama aksi saling dorong di pintu masuk Polres Sumenep. Hingga akhirnya Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya keluar menemui massa PMII.
"Meski sempat dorong-dorongan tapi tidak ada gerakan-gerakan yang membahayakan seperti melempar batu dan sebagainya. Laporan kami sudah 4 bulan ini belum ada hasil, itulah yang menyebabkan kami harus turun ke jalan," kata Qudsiyanto.
Unjuk Rasa jilid 2 mahasiswa PMII ini dilakukan seluruh kader PMII dari pengurus cabang dan komisariat se-Kabupaten Sumenep. Mereka mempertanyakan komitmen Polres Sumenep dalam menuntaskan laporan dugaan pencemaran nama baik PMI oleh salah satu media lokal.
(dpe/iwd)