PWNU Jatim Minta Kedubes Inggris Segera Mencopot Bendera LGBT

PWNU Jatim Minta Kedubes Inggris Segera Mencopot Bendera LGBT

Faiq Azmi - detikJatim
Sabtu, 21 Mei 2022 13:52 WIB
Kedubes Inggris untuk RI memposting dukungan atas LGBT
Kedubes Inggris untuk RI memposting dukungan atas LGBT. (Foto: dok.Instagram @ukinindonesia)
Surabaya -

Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia di Jakarta mengibarkan bendera pelangi atau bendera lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Selain mengecam keras keberadaan bendera itu, PWNU Jatim menuntut Kedubes Inggris segera mencopot bendera itu.

Wakil Ketua PWNU Jatim Abdussalam Shohib mengatakan, pengibaran bendera LGBT di Kantor Kedubes Inggris itu sama saja tidak menghormati Indonesia.

"Tentu kami, PWNU Jatim menyayangkan seharusnya mereka menghormati sikap Indonesia terkait LGBT. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim kemudian punya adat ketimuran, selama ini tegas LGBT adalah ilegal," tegas pria yang akrab disapa Gus Salam tersebut kepada detikJatim, Sabtu (21/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itulah Gus Salam meminta Kedubes Inggris segera mencopot bendera LGBT tersebut dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Sebaiknya segera mencopot, hormatilah apa yang menjadi keyakinan kami dengan tidak mengusik ketentraman masyarakat yang mana isu ini sensitif di tengah masyarakat. Kalau ini dicopot, mereka (juga) perlu minta maaf," ungkapnya ketika dihubungi di Surabaya.

ADVERTISEMENT

Gus Salam menjelaskan, LGBT adalah kelainan seksual yang tidak pantas untuk diakui atau dilegalkan. Apalagi sudah jelas di dalam ajaran Islam, hubungan sesama jenis dilarang.

"LGBT adalah sebuah kelainan yang harus disembuhkan, bukan untuk diakui atau dilegalkan. Apalagi dalam Islam tentu itu sangat berlawanan ajaran yang kami yakini," ujarnya.

"Dalam islam, kelamin itu dua. Laki-laki dan perempuan. Kemudian pernikahan atau hubungan itu, ya, jelas yang sah suami istri antara laki dan perempuan. Jangankan LGBT, hubungan bebas tanpa pernikahan saja dikecam dalam islam, karena tidak sesuai akidah dan keyakinan islam. Kemudian legalitas LGBT itu sesuatu yang sensitif. Ini sangat kami sayangkan," sambungnya.

Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengatakan, pengibaran bendera LGBT di Kedubes Inggris berpotensi menimbulkan gejolak di Indonesia.

"Tentu (ada potensi gejolak), karena kurang menghormati budaya Indonesia, keyakinan Indonesia. Mestinya mereka tahu LGBT di Indonesia sensitif, mayoritas masyarakat Indonesia belum bisa menerima dengan LGBT," ungkapnya.




(dpe/dte)


Hide Ads