Kepergian Honorer KUA Lamongan Tewas Pegang Mic Bikin Terpukul Teman Sejawat

Kepergian Honorer KUA Lamongan Tewas Pegang Mic Bikin Terpukul Teman Sejawat

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 20 Mei 2022 19:00 WIB
Aula KUA Sukodadi tempat ditemukannya seorang pemuda terbujur kaku
KUA Sukodadi Lamongan tempat Mustafik dan Masrurotul Miskiyah bekerja. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan - Kepergian Mustafik (25), tenaga honorer Kantor Urusan Agama (KUA) Sukodadi, Lamongan, dengan cara kesetrum saat memegang microphone, membawa duka mendalam bagi rekan sekantor, terutama orangtuanya.

Bagaimana tidak, Masrurotul Miskiyah (41) ibu warga Desa/Kecamatan Sukodadi, Lamongan, menemukan anaknya tewas terbujur kaku dengan tangan masih memegang mic di Aula KUA Sukodadi, Lamongan, tempat anaknya bekerja.

Ibu mana yang tak menangis histeris saat mengetahui putra yang ia bangga-banggakan, yang rela kuliah sambil bekerja, terbujur kaku tak bernyawa. Mustafik, putra Masrurotul, semasa hidupnya memang kuliah di salah satu perguruan tinggi sambil bekerja sebagai pegawai honorer di KUA tersebut.

Di kantor itu ia mendapat tugas sebagai penjaga malam dan pembantu umum. Kamis (19/5/2022) pagi, Masrurotul yang juga bekerja sebagai petugas kebersihan di KUA yang sama sangat terkejut ketika masuk ke aula hendak melakukan tugasnya.

Ia menemukan Mustafik putranya sudah dalam keadaan terbujur kaku tak bernyawa. Tak pelak perempuan itu berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya.

Warga dan pegawai KUA lainnya berbondong-bondong mencari tahu apa yang sedang terjadi. Salah seorang pegawai yang mengetahui peristiwa itu segera menghubungi pihak kepolisian di Lamongan.

Salah satu rekan kerja korban yang terpukul yakni, Mukarap, Kepala KUA Sukodadi. Dirinya menyesalkan anak buahnya mempersiapkan pekerjaan itu di malam hari.

"Sebelum ditemukan wafat, saya sudah berpesan untuk mempersiapkan pernikahan pagi saja. Dikerjakan bareng-bareng. Ternyata, malam-malam sudah dipersiapkan," kata Mukarap dengan menitikkan air mata.

Rasa penyesalan tak terbendung manakala almarhum dimakamkan di desa setempat. Mukarap justru dikuatkan ibu almarhum meski mengetahui anaknya meninggal saat pegang mic.

"Saya benar-benar kehilangan," jelasnya tertunduk.

Kapolsek Sukodadi Iptu Moch Lazib mengatakan, ketika mendapatkan laporan mengenai temuan jenazah itu polisi sudah langsung menuju ke TKP. Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi dari sejumlah saksi, pada malam sebelum ditemukan tewas Mustafik memang terlihat sedang mempersiapkan perlengkapan.

Sesuai rencana, KUA Sukodadi memang hendak menggelar acara bimbingan perkawinan yang bertempat di aula pada Kamis itu. Karena itulah Mustafik berinisiatif membantu mempersiapkan perlengkapan dan peralatan.

Mustafik meninggal diduga karena kesetrum atau tersengat listrik dari peralatan elektronik yang ada di aula tersebut. "Korban sudah langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat," kata Kapolsek Sukodadi.


(dpe/fat)


Hide Ads