Kecelakaan tragis Bus Pariwisata PO Ardiansyah nopol S 7322 UW menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Sebanyak 14 penumpang tewas. Tiang penyangga papan pesan-pesan keselamatan di jalan tol yang sangat kokoh itu ambruk karena saking kerasnya benturan.
Hingga pagi tadi, fondasi tiang VMS itu masih tergeletak di dalam parit persis di sebelah kiri jalan Tol Sumo KM 712.400A arah Jombang ke Surabaya. Tepatnya di Desa Canggu, Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Fondasi itu jenis strauss pile atau bored pile. Bagian dasarnya berukuran sekitar 2 x 1 meter dengan tinggi sekitar 1 meter. Sekitar 0,5 meter di antaranya terpendam di dalam tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan di lokasi, terlihat ada 4 paku bumi di dasar fondasi ini patah. Bagian atas fondasi beton itu memiliki panjang dan lebar sekitar 1 meter. Ketinggiannya sekitar 2 meter. Selain ambruk, permukaan depan dan kanannya rusak karena dihantam bus. Fondasi itu sebelumnya menyangga tiang besi dan papan elektronik VMS.
Lokasi kecelakaan Bus Ardiansyah cukup jauh dari permukiman penduduk. Warga Dusun/Desa Penompo, Jetis, Mojokerto Arifin (62) mengaku sempat melihat dari kejauhan kecelakaan maut itu. Selama ini, ia mengetahui keberadaan tiang VMS yang ditabrak bus karena lokasinya sekitar 100 meter di sebelah barat sawah miliknya.
"Saya tahu kalau selama ini ada tiang itu (VMS), tiangnya besar. Saking kencangnya kecepatan bus kemungkinan (sampai akhirnya roboh). Soalnya kalau ditabrak dengan kecepatan rendah tidak mungkin sampai ambruk dan korban segitu banyaknya," kata Arifin kepada detikJatim di sawah miliknya, Selasa (17/5/2022).
![]() |
Lokasi kecelakaan Bus Ardiansyah itu hanya sekitar 100 meter di sebelah timur papan penanda perbatasan antara Astra Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) dengan Tol Sumo. Pagi tadi sekitar pukul 07.45-08.15 WIB Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri melakukan olah TKP dengan kamera 3D scanner.
Jika melihat fondasi tiang VMS yang rusak dan ambruk itu, Bus Ardiansyah diduga kuat menabrak tiang itu saat melaju dengan kecepatan tinggi. Mengenai kecepatan bus, Kasi Pullahjianta Subditlaka Korlantas Polri AKBP Hendra Wahyudi menyatakan akan lebih dulu memeriksa berbagai barang bukti yang ada. Salah satunya speedometer bus.
"Nanti kami akan cek karena kami belum melihat barang bukti di tempat pengumpulan barang bukti Polres Mojokerto. Nanti akan kami cek kembali spedometer yang terakhir tertera di TKP. Juga kami cek kembali kondisi sopir dan kelaikan kendaraan itu," jelasnya.
Bus Ardiansyah yang dikemudikan sopir cadangan bernama Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 WIB bus mendadak oleng ke kiri karena diduga sopir mengantuk.
Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol dan tiang VMS. Kerasnya benturan membuat bagian depan sisi kiri bus hancur. Bus juga terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS itu ambruk.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 penumpang tewas. Jenazah para korban telah dipulangkan ke rumah duka dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Selain itu, 18 penumpang dan 1 sopir cadangan bus juga mengalami luka.
Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit berbeda. Sedangkan sopir utama bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31) warga Desa Boteng, Menganti, Gresik selamat. Maka, total ada 34 orang di dalam bus nahas itu.
Bus pariwisata ini mengangkut rombongan wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya. Sebanyak 32 penumpang bus itu baru saja tuntas berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta beberapa waktu sebelum kecelakaan. Mereka berangkat rekreasi ke Dieng itu sejak Sabtu (14/5) malam.
(dpe/fat)