Ada Fakta Baru Kecelakaan Tol Mojokerto, Bus Sempat Serempet Benda Ini

Ada Fakta Baru Kecelakaan Tol Mojokerto, Bus Sempat Serempet Benda Ini

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 17 Mei 2022 20:09 WIB
bus kecelakaan mau di tol sumo renggut 14 nyawa
Kondisi bus Ardiansyah yang menbrak tiang VMS di Tol Sumo. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Mojokerto -

Fakta baru kecelakaan maut bus pariwisata di tol Mojokerto terungkap. Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW ternyata lebih dulu menyerempet pagar pengaman (guard rail) jalan tol sebelum menabrak fondasi tiang VMS di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).

Kepala UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ Mojokerto Dishub Jatim Yoyok Kristyowahono mengatakan, bus pariwisata yang mengangkut 32 penumpang itu melaju di lajur kiri jalan tol dari arah Jombang menuju Surabaya. Sekitar 60 meter sebelum lokasi kecelakaan, Bus Ardiansyah mulai menyerempet pagar besi di sisi kiri bahu jalan tol.

Kemudian, bus sarat penumpang itu melaju segaris dengan guard rail menuju arah timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal mula dia ke kiri sampai menyerempet guard rail dan lurus terus. Tidak ada upaya ke kiri atau ke kanan, lurus dengan guard rail," jelas Yoyok kepada detikJatim, Selasa (17/5/2022).

Yoyok menambahkan, panjang pagar besi tol yang terserempet bus sekitar 10 meter. Sejak sekitar 50 meter sebelum lokasi kecelakaan sudah tidak ada guard rail di sisi kiri bahu jalan Tol Sumo. Ujung pagar besi itu berada di sebelah papan tanda batas antara Tol Sumo dengan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo).

ADVERTISEMENT

"Kemudian bus menabrak fondasi tiang VMS," terangnya.

Jejak roda sebelah kiri bus masih terlihat jelas di permukaan tanah dan rerumputan bahu jalan tol. Melihat jejak ini, bus kemungkinan melaju segaris dengan pagar besi tol sampai menabrak fondasi tiang VMS di KM 712.400A.

Sebelumnya, Kasi Keselamatan Jalan Dishub Jatim Arjani Hia Putra menuturkan, bus melaju dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam saat menabrak fondasi tiang VMS sesuai dengan data yang terekam CCTV. Ia memperkirakan bus melaju dengan kecepatan konstan karena tidak ada bekas pengereman menjelang lokasi kecelakaan.

"Karena mengantuk itu dia tidak ngerem. Kondisi rem masih normal. Fungsi pengereman tidak dijalankan itu indikasi pengemudi mengantuk. Kalau dia tidak mengantuk, begitu sudah minggir dia ngerem sehingga kembali ke jalurnya," tutur Arjani.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata itu mengangkut rombongan wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya. Sebanyak 32 penumpang bus baru saja berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta. Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan 14 penumpang tewas.




(dte/dte)


Hide Ads