Sopir pengganti bus pariwisata Perusahaan Otobus (PO) Ardiansyah diduga dalam pengaruh sabu-sabu saat menyetir bus yang kecelakaan di Tol Mojokerto. Kecelakaan ini menewaskan 14 orang dan 19 luka. Polisi memastikan akan segera memeriksa PO bus tersebut.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Latief Usman mengatakan, pemeriksaan akan berfokus pada armada sopir. Polisi ingin menggali apakah para sopir PO Ardiansyah berpengalaman atau tidak.
"Kami lebih mendalami lagi PO ini, perusahaan ini, pekerja driver-nya ini, sudah lama bekerja dan pengalamannya, juga kami dalami," ungkap Latief di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami melakukan pendalaman kepada perusahaan ini," lanjut Latief.
Latief menegaskan, berdasarkan data awal yang diterima Ditlantas Polda Jatim, bus tersebut keluaran tahun 2007. Dari hasil olah TKP, Latief memastikan jika di lokasi kejadian kecelakaan tidak ada bekas pengereman.
Sementara itu, polisi memastikan jika bus ini sempat berganti pengemudi di rest area.
"Iya (rest area) di KM 695, jadi sopir ini baru 17 kilometer, dengan KM 712 ini (TKP kecelakaan)," tandas Latief.
Sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Dalam kejadian ini, ada 14 orang meninggal dan 19 luka.
(hil/dte)