Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mendeteksi 25 ekor sapi yang dinyatakan positif wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi-sapi itu tersebar di 2 kecamatan, yakni Panekan dan Kawedanan.
"Betul kami menemukan 25 ekor sapi dinyatakan positif PMK," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Nur Haryani saat dikonfirmasi detikJatim Selasa (17/5/2022).
Selain itu, pihaknya juga mendeteksi 5 ekor sapi yang masuk kategori suspek PMK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan ini dari pemeriksaan sejak tanggal 12 hingga 16 Mei 2022 kemarin," jelas Nur.
Nur mengungkapkan, 25 ekor sapi yang positif PMK berasal dari tiga peternak. Yakni Sigit, warga Desa Sugihrejo sebanyak 21 ekor, Sujianto Turi warga Panekan sebanyak 3 ekor, dan Sarno Banjarejo Panekan 1 ekor.
Kini Dinas Pertanian dan Perikanan Magetan melakukan lockdown di kandang peternak. Lockdown dilakukan hingga kondisi sapi yang positif PMK sembuh.
"Kami lockdown hanya di kandang 3 peternak yang positif PMK saja. Kami awasi sampai sapi sembuh dan negatif dari PMK," terang Nur.
Nur mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk memonitor pasar hewan. Sebab, penutupan pasar hewan akan dilakukan selama waktu penyembuhan 25 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK.
"Kemungkinan penutupan kami koordinasikan dengan Dinas Perdagangan untuk menutup pasar hewan," tandasnya.
(hse/dte)