Ditlantas Polda Jatim telah melakukan olah TKP kecelakaan bus Ardiansyah di KM 712.400 Tol Surabaya-Mojokerto. Selain itu, polisi juga melakukan tes urine ke sopir bus. Hasilnya, sopir bus bernama Ade Firmansyah terindikasi mengonsumsi sabu-sabu sebelum kecelakaan maut itu terjadi.
"Ternyata setelah kami dalami dari pengemudi, ada indikasi menggunakan sejenis sabu. Hari ini kami mengambil darah untuk dikirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi. (Itu) hasil tes urine sementara pengemudi," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Latief Usman kepada wartawan di Polda Jatim, Selasa (17/5/2022).
Sedangkan dari hasil identifikasi lebih lanjut, Latief menyampaikan jumlah penumpang bus tersebut 34 orang. Sedangkan kapasitas maksimal 37 orang. Artinya, tidak ada kelebihan muatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang secara keseluruhan ada 34, setelah kami identifikasi lebih lanjut dari kapasitas 37. Jadi memang tidak over load dan masih layak," ungkap Latief.
Perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.
"Ini kami lagi cek, dengan Dinas Perhubungan dengan APTM, KIR-nya kapan. Nanti layak atau tidak. kami uji secara teknis secara lebih mendalam menggunakan alat mereka dari APTM. Dinas Perhubungan yang lebih berkompeten untuk melakukan pengujian layak atau tidaknya suatu kendaraan," ungkap Latief.
"Kalau dari informasi awal kemarin, ini kendaraan tahun 2007. Nah, tapi menurut saya hasil ini kan kami lihat layak tidaknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Sumo. Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Bus pariwisata itu memuat rombongan warga Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya yang baru saja berwisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. 14 orang tewas dalam kecelakaan tunggal tersebut.
(dte/dte)