Kecelakaan Bus Ardiansyah di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) mengakibatkan 14 orang tewas. Bus mengangkut rombongan warga Benowo yang berwisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Para warga Benowo selama ini memang dikenal kompak dan sering mengagendakan perjalanan ke luar kota bareng-bareng.
Hal itu diungkapkan Yatonah, pemilik sebuah warkop yang sehari-hari dijadikan langganan ngopi oleh beberapa korban. Dia mengatakan, warga Benowo memang kerap berpelesir. Namun, secara bergiliran antar kampung
"Biasane, sak derenge pandemi nggih rekreasi Wali 9. Paling nggih prei trus ngelencer niku kolo wingi (Biasanya, sebelum pandemi COVID-19 ya rekreasi Wali 9, paling ya libur terus rekreasi Wali 9. Paling ya libur terus pelesir itu waktu lalu)," cerita Yatonah kepada detikJatim, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yatonah mengaku, kegiatan pelesiran warga itu sering dikoordinir oleh satu orang, yakni Andik. Andik sendiri menjadi salah satu korban meninggal pada kecelakaan maut itu.
"Andik niku ingkang gadah rombongan, biasane nggih kalih mas Andik. Niku (Andik) koordinator e biasane (Andik itu yang mengkoordinir rombongan)," ujarnya.
Yatonah menambahkan, mayoritas korban berasal dari Benowo Gang 2 dan 3. Korban kebanyakan merupakan pedagang. Ada yang jual makanan, ada juga yang menjual pakaian di Pasar Benowo, Surabaya.
"Biasane nggih sadean ten peken sedanten, sadean bakso, pentol, es, kaleh garwone sadean klambi (Biasanya ya jualan di pasar semua, jual bakso, cilok, es, ada yang jualan baju sama istrinya)," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Sumo. Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Dari olah TKP, dugaan awal insiden tersebut disebabkan karena sopir yang mengantuk.
(dte/dte)