Wali Kota Ingin Korban Luka Kecelakaan Tol Mojokerto Dirawat di Surabaya

Wali Kota Ingin Korban Luka Kecelakaan Tol Mojokerto Dirawat di Surabaya

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Senin, 16 Mei 2022 21:34 WIB
Korban kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) bertambah menjadi 15 orang. Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW menabrak tiang variable message sign (VMS).
Pemulangan jenazah korban kecelakaan Tol Mojokerto ke Surabaya. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk warganya yang menjadi korban kecelakaan bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto. Eri juga sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah rumah sakit agar korban bisa dirawat di Surabaya.

Eri Cahyadi yang datang bersama tim dokter dari Surabaya didampingi Kepala BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun menjenguk warga Surabaya yang tengah dirawat di rumah sakit rujukan. Salah satunya di RS Citra Medika, Sidoarjo usai peristiwa kecelakaan lalu lintas di Tol Sumo.

"Kami koordinasi kalau bisa kami bawa ke Surabaya. Karena satu, ketika ini dibawa ke Surabaya maka yang namanya keluarga lebih tenang. Jadi kalau menunggu jadi lebih tenang," ungkap Eri Cahyadi, Senin (16/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan langkah selanjutnya, Eri menyampaikan pihaknya juga memikirkan keluarga yang menjenguk korban agar tidak trauma. Melalui koordinasi dan perencanaan yang matang ia ingin korban bisa segera dipindahkan ke rumah sakit milik Pemkot Surabaya.

"Ketiga kalau di sana kami tidak bisa kontrol secara langsung. Kondisi operasinya bisa saja sama dokter, tapi kondisi psikisnya jauh dari keluarga yang harus saya pikirkan dan juga psikis dari yang sakit," ungkap Eri.

ADVERTISEMENT

"Ketika di rumah sakit tempat lain jauh dari rumah, ini psikisnya akan bermain. Ini yang saya khawatir betul. Sehingga saya koordinasi antardirektur rumah sakit, nanti insya Allah dengan Jasa Raharja mungkin juga akan kami bawa ke Surabaya, sehingga kita tindaklanjuti langkah-langkah operasi dan lainnya," kata Eri.

Meski begitu, Eri menyampaikan masih menunggu keputusan dokter. Sebab menurutnya yang lebih mengetahui kondisi pasien saat ini ialah dokter.

"Tapi apakah bisa di bawa ke rumah sakit Surabaya atau tidak, kan, lihat kondisi pasiennya dulu. Ini kan ilmu kedokteran," kata Eri.

Sedangkan untuk pembiayaan, Eri menjelaskan Jasa Raharja akan memberikan pembiayaan maksimal Rp 20 juta bagi para korban kecelakaan yang masih menjalani perawatan.

Sedangkan untuk biaya pengobatan lanjutan, Eri memastikan bahwa Pemkot Surabaya yang akan menanggung.

"Ini tadi disampaikan Jasa Raharja maksimal Rp 20 juta. Kalau lebih, awak dewe yang tanggung jawab. Wali kota," tandas Eri.




(dpe/sun)


Hide Ads