Pria 275 Kg Terluka Gegara Lift Anjlok Jalani Operasi Lanjutan Pekan Depan

Pria 275 Kg Terluka Gegara Lift Anjlok Jalani Operasi Lanjutan Pekan Depan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 12 Mei 2022 10:54 WIB
Pria berbobot 275 kg mengalami patah tulang karena anjlok bersama lift di rumahnya.
Korban Dwi Ariesta Wardhana (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Tim dokter Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang akan melakukan operasi lanjutan Dwi Ariesta Wardhana (38), pria berbobot 275 Kg. Rencananya, operasi lanjutan dilakukan pekan depan, Rabu (18/5/2022). Saat ini, dokter tengah menunggu hasil observasi yang melibatkan penyakit dalam serta ahli gizi.

"Kita rencananya, kalau nggak, minggu depan (operasi). Yang jelas kita rencanakan operasi kita masukkan daftar antrian operasi untuk minggu depan, kalau nggak hari Selasa ya Rabu," ujar dokter Agung Rianto Budi SpOt kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (12/5/2022).

Dokter spesialis ortopedi ini mengaku, penanganan berupa tindakan operasi lanjutan terhadap pria berbobot 275 kg tersebut baru dilakukan satu kali di hari pertama pasien dirujuk ke ICU. Proses terapi lanjutan dibutuhkan untuk menangani bagian lainnya. Sebab, Dwi diduga mengalami patah engkel serta lutut akibat terjatuh bersama lift di rumahnya pukul 09.30 WIB, Sabtu (7/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau rencana saya untuk lutut sama satunya dilakukan dalam satu tahap (operasi). Langsung karena ini kan pasien spesial karena over weigt istilahnya dalam satu kali operasi itu sudah beres semua. Kalau dua kali operasi berarti dua kali prosedur yang ribet, makanya kita benar-benar konfirm ke penyakit dalam, gizi. Harapannya toleransi operasinya dapat dalam satu kali tindakan untuk lutut sama engkelnya satu tahap. Sekali naik (Operasi) langsung beres semua," beber Agung.

Sementara Dwi telah menjalani operasi tahap pertama untuk bagian engkel sebelah kiri, setelah ditemukan adanya patah tulang terbuka. Kondisi pasien disebut telah stabil dan menjalani perawatan di ruang rawat inap.

ADVERTISEMENT

"Jadi pada saat kondisi datang pertama ada patah tulang terbuka engkel di sebelah kiri. Jadi kita lakukan tindakan emergency-nya kita kembalikan posisinya, kita cuci biar nggak infeksi. Cuma ada masalah juga di lututnya, kita juga ada rencana nanti akan melakukan tindakan operasi di lutut. Tapi menunggu kondisinya stabil dulu," terang Agung.

Agung menegaskan, jika pihaknya tak mau kecolongan dalam penanganan terhadap Dwi. Hal dimaksud adalah penanganan secara menyeluruh bukan terfokus kepada patah tulang di bagian kaki yang dialami pasien.

"Karena kita pingin, kalau lihat over weigt biasanya komplikasinya banyak, kita nggak mau kecolongan kalau ada apa-apa. Setelah kita observasi ada indikasi kemungkinan karena diabet, terus fungsi ginjalnya juga sudah mulai turun. Mungkin nanti kita kompeherensif utuk penanganan secara holistik pasien. Prinsip kita di RSSA kalau patah tulang kita urusi patah tulangnya aja nggak. Yang kita temukan apa kita sekalian bereskan, mulai fungsi ginjalnya kita perbaiki, diabetnya kita observasi program dietnya kita coba untuk bantu pasien menurunkan berat badan," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads