Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bertemu dengan Tim Fasilitator Lapangan (TFL) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Kota Mojokerto, di ruang rapat DPUPRPRKP Kota Mojokerto, Senin (9/5).
Dalam kesempatan ini, wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyampaikan dua pesan penting kepada TFL yang akan bertugas sebagai pendamping program sanitasi dan bantuan rumah swadaya.
Pertama, ia berharap TFL tidak hanya melakukan pendampingan terkait pembangunan fisik sanitasi, melainkan juga memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap besar kepada para TFL tidak hanya sekedar mendampingi pembangunan fisik Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) atau sanitasinya saja, tapi tolong berikan edukasi terkait pola hidup bersih dan pola hidup sehat kepada masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).
Kedua, lanjut Ning Ita, TFL diharap dapat menyisir kembali data bantuan rumah swadaya yang sudah masuk guna memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.
"Tolong TFL ini juga tidak hanya sebagai pendamping di dalam pelaksanaan bedah rumahnya, kalau ada yang kondisinya lebih prioritas silahkan disampaikan, karena kuota bantuan rumah swadaya tahun 2022 ini terbatas, hanya dari APBD, jadi nanti yang lebih prioritas kondisinya kita dahulukan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DPUPRPRKP Kota Mojokerto, Evi Anggraeni menjelaskan tahun 2022, terdapat 11 titik IPAL yang akan dibangun, 100 unit bantuan rumah swadaya secara reguler, 10 rumah untuk korban bencana dan 10 rumah untuk relokasi program pemerintah.
"Untuk sanitasi tahun 2022 ini yang akan kita bangun ada 11 titik IPAL, di antaranya 6 IPAL ada di Kecamatan Prajurit Kulon, 4 IPAL di Kecamatan Magersari dan 1 IPAL di Kecamatan Kranggan. Sementara untuk program rumah swadaya secara reguler ada 100 rumah, kemudian 10 rumah untuk korban bencana dan 10 rumah untuk relokasi program pemerintah, jadi total ada 120," jelasnya.
Untuk program bantuan rumah swadaya, Evi menyebut saat ini DPUPRPRKP Kota Mojokerto sedang melakukan tahap verifikasi lapangan. Hal ini dilakukan guna memastikan bantuan akan tepat sasaran.
"Ini sedang kami lakukan tahap verifikasi lapangan, jika ada yang lebih prioritas maka akan kami lakukan pergeseran data, karena kuota kami juga terbatas," pungkasnya.
(akn/ega)