Aksi Pengusaha Pecel Lele Hamburkan Uang di Masjid Lamongan hingga Viral

Aksi Pengusaha Pecel Lele Hamburkan Uang di Masjid Lamongan hingga Viral

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 10 Mei 2022 08:08 WIB
Video pemudik di Lamongan hamburkan uang ke warga
Aksi pengusaha pecel lele menghamburkan uang dari atas masjid di Lamongan/Foto: Tangkapan layar
Lamongan -

Aksi pengusaha pecel lele menghamburkan uang dari atas masjid di Lamongan, viral. Masjid tersebut berada di Desa Buguharjo, Kecamatan Pucuk.

Dalam video berdurasi 19 detik yang beredar, tampak sejumlah orang yang menghamburkan uang dari atap masjid ke warga yang ada di bawah. Warga berusaha meraih uang yang beterbangan.

Video tersebut diunggah pertama kali di akun TikTok @zulfikar_ali28. Dalam keterangan video tersebut, pemilik akun menyebut aksi tersebut merupakan budaya udik-udikan dari para pemudik untuk warga desa setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya ingin merawat budaya udik-udikan dan menyenangkan masyarakat, bukan untuk kesombongan apalagi pamer kekayaan," demikian keterangan video seperti yang dilihat detikJatim, Senin (9/5/2022).

Pemilik akun Zulfikar Ali membenarkan saat dikonfirmasi terkait video tersebut. Menurutnya, aksi itu terjadi pada Minggu (8/5).

ADVERTISEMENT

Sedangkan uang yang dihamburkan terdiri dari pecahan Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu. Warga yang menghamburkan uang merupakan para pemudik.

"Iya, itu video Minggu kemarin di Desa Bugoharjo, Kecamatan Pucuk," kata Zulfikar.

Kemudian warga setempat Ahmad Yusuf mengatakan, aksi menghamburkan uang tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara para pemudik asli Desa Bugoharjo.

Para pemudik tergabung dalam Persatuan Perantauan Warga Bugoharjo (PPWB) se-Nusantara. Yusuf menyebut udik-udikan merupakan wujud rasa syukur dengan berbagi kepada masyarakat di desa.

"Sebenarnya udik-udikan ini salah satu dari rangkaian acara halal bihalal warga rantau di desa kelahiran kami," ujar Yusuf.

Yusuf menambahkan, para pemudik yang tergabung dalam PPWB ini rata-rata pengusaha warung pecel lele. Tak hanya berbagi uang dalam tradisi udik-udikan, para pengusaha ini juga menggelar berbagai bakti sosial seperti menggelar sunatan massal, pengobatan gratis hingga menggelar pengajian umum.

"Kami perantau udik-udikan uang kertas kepada masyarakat di tanah kelahiran. Sebelum udik-udikan ini, kami juga membagikan sebagian rezeki kami ke warga," kata Yusuf.

Ia kemudian menjelaskan, tradisi udik-udikan sebelumnya dilakukan di pinggir jalan. Namun karena warga semakin banyak dan bergerombol, maka dialihkan ke atas serambi masjid.

Menurut Yusuf, budaya udik-udikan sempat tak digelar selama 2 tahun karena pandemi. Itu kenapa, pada tahun ini sangat meriah dan warga sangat antusias.

"Kami ingin memberikan manfaat untuk pembangunan dan kemajuan Desa Bugoharjo. Sehingga setiap tahun kita mengadakan halal bihalal. Melalui momentum ini semoga masyarakat bisa terbantukan," tutur Yusuf.

Salah seorang anak yang ikut berebut uang udik-udikan, Faisal Hakim mengaku senang. Ia mengaku mendapat uang banyak dari tradisi udik-udikan. Uang tersebut akan disimpan dan digunakan untuk jajan.

"Senang dapat uang banyak. Nanti saya buat beli jajan," ujar Faisal.

Selain berbagi, udik-udikan dan bakti sosial, pemudik Desa Bugoharjo juga akan menggelar istigasah kubro yang diikuti oleh Jemaah Al Khidmah se-Lamongan. Istigasah ini rencananya akan mengundang KH Anwar Zahid dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads