Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin apel pagi sekaligus halal bihalal dengan ASN Pemprov Jatim. Di kesempatan ini, Khofifah juga memaparkan makna tentang ketupat.
Biasanya, sejumlah masyarakat Jatim merayakan Lebaran Ketupat H+7 Lebaran Idul Fitri. Mereka membuat ketupat lengkap dengan opor dan sayur.
Khofifah pun mengajak seluruh jajaran ASN memaknai momen halal bihalal layaknya filosofi ketupat. Ketupat atau 'Kupat' dalam bahasa Jawa yang berarti 'Ngaku Lepat', seyogyanya bisa menjadi referensi bagi seluruh masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan saling memaafkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya pada momen 'kupatan' itu kita akan melakukan silaturahmi dan saling memaafkan atas segala kesalahan kita," kata Khofifah di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (9/5/2022).
"Jadi tidak hanya permohonan maaf kepada Allah, tetapi juga permohonan maaf kepada sesama manusia," imbuhnya.
Bentuk ketupat yang dibungkus dengan janur kuning melingkar dijelaskan dalam filosofi Jawa yakni simbolisasi kesalahan manusia berporensi mingkar-melingkar. Artinya, manusia banyak salah dan khilaf baik sengaja maupun tidak sengaja.
Tak lupa, Khofifah mengucapkan selamat Lebaran bagi ASN yang merayakan. Ia berharap seluruh elemen terus menjalankan tugas dengan semangat prima dalam melayani masyarakat.
"Saya berharap kepada para ASN agar menjaga dan mempertahankan setiap prestasi yang sudah dicapai. Serta mengantisipasi dari setiap permasalahan yang muncul harus mampu dicarikan solusi hingga jalan keluarnya ditemukan," harap Khofifah.
(hil/dte)