Evakuasi Pria 275 Kg yang Anjlok Bersama Lift di Kota Malang Butuh 3 Jam

Evakuasi Pria 275 Kg yang Anjlok Bersama Lift di Kota Malang Butuh 3 Jam

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 09 Mei 2022 13:06 WIB
Pria berbobot 275 kg mengalami patah tulang karena anjlok bersama lift di rumahnya.
Pria dengan berat 275 kg dievakuasi (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Pria di Kota Malang dengan berat badan 275 kg anjlok bersama lift di rumahnya. Lift itu anjlok gegara kawat slingnya tiba-tiba putus. Akibat kejadian itu korban bernama Dwi Ariesta Wardhana mengalami patah tulang.

Proses evakuasi yang dilakukan Tim gabungan dari PMI dan PMK Kota Malang membutuhkan waktu hampir 3 jam. Mereka menggunakan triplek setebal 1 cm untuk mengevakuasi korban.

Komandan Regu I UPT PMK Kota Malang, Edi Susianto mengaku sempat kesulitan saat proses evakuasi korban dari lokasi rumahnya Perum Puri Kartika, Arjowinangun, Kedungkandang, Kota Malang, menuju rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas gabungan berjumlah 12 orang itu berusaha mengevakuasi korban yang mengalami patah tulang. Berbagai upaya dilakukan agar tubuhnya terangkat.

"Kita dari PMK 7 personel, PMI ada 9, harus dibantu relawan dan warga untuk mengangkat tubuh korban, yang disampaikan keluarga memiliki bobot hampir 275 kilogram itu," ujar Edi berbincang dengan detikJatim, Senin (9/5/2022).

ADVERTISEMENT

Menurut Edi, petugas memerlukan tali webbing dan papan tripleks dengan tebal 1 cm serta terpal untuk bisa mengangkat korban.

"Kita sampai cari triplek, untuk bisa membawa tubuh korban yang mengalami patah kedua kaki, setelah terjatuh bersama lift di rumahnya," tuturnya.

Edi menambahkan, butuh waktu hampir tiga jam lamanya sampai korban tiba di rumah sakit dr Syaiful Anwar Kota Malang.

Petugas juga terpaksa membawa korban menggunakan pikap ke rumah sakit. Sebab brankar yang tersedia tidak mampu membopong tubunya.

"Kita bawa ke rumah sakit dengan pikap, karena ambulance dan brankar tidak muat," imbuhnya.

Sesampai di IGD RSSA Kota Malang, lanjut Edi, disiapkan dua bed atau tempat tidur untuk korban, agar korban tidak terjatuh.

"Sesampainya di RSSA Malang, korban disiapkan dua bed. Ini mengantisipasi atau dikhawatirkan bisa terguling kalau hanya satu bed saja," ujarnya.

Sebelumnya Dwi Ariesta Wardhana tinggal di Perum Puri Kartika, Kelurahan Arjowinangun Blok Q, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, terjatuh bersama lift dengan ketinggian sekitar 3 meter, karena kawat sling lift putus.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads