Lebih 1.600 Ternak di Empat Kabupaten Jatim Terjangkit Wabah PMK

Lebih 1.600 Ternak di Empat Kabupaten Jatim Terjangkit Wabah PMK

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 09 Mei 2022 03:15 WIB
peternakan sapi lamongan
Hewan ternak di peternakan sapi disuntik petugas (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Sebanyak 1.600an hewan ternak di empat kabupaten Jatim terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak. Dari jumlah itu, 19 ternak di antaranya mati.

Kadis Peternakan Provinsi Jatim Indyah Aryani mengungkapkan, dari 4 kabupaten yang diketahui terkena wabah PMK, total yang terinfeksi selama 2 pekan meningkat. Mulai 28 April semula 1.240, kini berkembang menjadi 1.600an ekor sapi.

"Di 4 kabupaten itu total ada 1.600an yang terkena wabah PMK, yang mati 19 ekor," kata Indyah Aryani saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa meninjau proses penyuntikan sapi terkena wabah PMK di peternakan sapi milik H. Supar Desa Soko Kecamatan Tikung, Minggu (8/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indyah mengungkapkan, penanganan hewan ternak yang mati karena wabah PMK ini adalah dikubur. Salah satu cara untuk mempercepat proses penyembuhan adalah dengan penyuntikan analgesik, antibiotik dan vitamin.

"Kalau yang mati dikubur. Kalau penyembuhan ya dengan penyuntikan analgesik, antibiotik dan vitamin, dan ada lagi vaksin tapi itu nanti jika sudah ada," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Effendi menyebut sampai hari ini sudah 180-an hewan ternak di Lamongan terkonfirmasi PMK dan sudah ditangani secara konprehensif dan seragam sesuai dengan SOP.

"Sampai hari ini di Lamongan laporannya sudah 180an ternak di Lamongan yang terkonfirmasi PMK. Sudah ditangani secara konprehensif dan seragam sesuai dengan SOP. Juga sudah kita lakukan penyuntikan," terang Pak Yes.

Pihaknya juga menginstruksikan menutup pasar hewan, menimbang wabah hewan yang sedang menyebar di Lamongan.

"Kami tutup pasar hewan yang ada di Lamongan, terdapat 2 pasar hewan besar di Lamongan dan Babat. Pasar hewan kontemporer atau kecil juga menyesuaikan ditutup juga untuk menghindari penularan yang lebih besar di Lamongan," ungkapnya.

Di Lamongan kasus positif terjangkiti PMK dilaporkan pada 1 Mei 2022, sebanyak 140 sapi potong yang terindikasi PMK dan tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. Tanda-tanda klinis terkontaminasi berupa demam tinggi 39 derajat celcius hingga dengan 41 derajat celcius, keluar lendir berlebihan dari mulut disertai busa, terdapat pula luka-luka menyerupai sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak makan, kaki pincang, luka pada kaki dan disusul kuku mengelupas, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu menurun dengan drastis dan berangsur menurun berat badan pada hewan.

"Untuk sementara, penutupan pada pasar hewan ini belum mempengaruhi kondisi kebutuhan daging kita, karena persiapan yang lalu masih cukuplah untuk kasus ini," tuturnya.




(fat/fat)


Hide Ads