Seorang wisatawan dilaporkan hilang usai melakukan pendakian ke puncak TWA Kawah Ijen, Banyuwangi. Korban menghilang setelah terpecah dari rombongan yang berjumlah 13 orang.
Korban diketahui bernama Gafila Dabi (19) Warga Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. Bersama tiga belas rekan lainnya, korban berhasil melakukan pendakian pada Sabtu (7/5/2022) pukul 02.00 WIB kemudian sampai ke puncak kawah dua jam setelahnya.
Saat di puncak kawah, rombongan berpencar. Namun, karena mengeluh kedinginan, salah satu rekannya mengajak korban turun. Korban memutuskan berhenti saat perjalanan tinggal 500 meter menuju Pos Paltuding. Kali ini korban mengeluh sakit perut kepada rekannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat mengeluh lantaran tak kuat menahan dingin, sekira pukul 05.00 WIB korban diajak turun oleh satu orang rekannya. Namun saat perjalanan kurang dari 500 meter menuju Pos Paltuding, korban mengeluhkan sakit perut," kata Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan kepada detikJatim, Minggu (08/5/2022).
Dari kesaksian rekannya, kata Lita, bukannya turun korban justru kembali ke jalur menuju puncak Ijen. Sedangkan temannya memutuskan turun menuju Pos Paltuding dan menunggunya di sana.
Setelah sampai di Pos Paltuding sekitar pukul 07.30 WIB, rekan korban berusaha menghubunginya melalui panggilan telepon seluler. Korban juga menjawab panggilan dari rekannya dan mengatakan jika dirinya sudah pulang ke rumah.
"Sempat ditelfon oleh rekannya dan mengatakan kalau sudah sampai rumah. Berselang satu setengah jam rekan korban memutuskan untuk pulang," ujarnya.
Namun orang tua korban tidak mendapati anaknya pulang. Mereka kemudian menghubungi nomer seluler korban. Saat ditelepon, hp korban masih aktif namun tidak dijawab.
"Saat orang tua korban mendapati anaknya tak pulang ke rumah, mereka lalu mencoba menghubungi temannya jika korban belum pulang. Mereka sempat melakukan panggilan seluler kepada anaknya. Saat ditelfon aktif namun tak menjawab," terangnya menambahkan.
Kegelisahan orang tua korban menjadi saat anaknya tak menampakkan batang hidungnya. Setelah menunggu lebih dari 10 jam akhirnya orang tua korban memutuskan untuk melapor ke SPKT Polsek Licin.
"Usai mendapatkan laporan, kita berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD dan relawan melakukan pencarian. Ini masih proses pencarian," pungkasnya.
(dpe/fat)