.webp)
Masa libur Lebaran 2022 segera usai. Gelombang arus balik sudah mulai terasa di beberapa daerah. Salah satunya di gerbang tol Warugunung, Surabaya.
Dari pantauan detikJatim di lapangan, terjadi peningkatan volume kendaraan di tol selama tiga hari terakhir. Perihal tersebut diamini Manager Transaksi Ruas Tol Surabaya-Mojokerto Mochammad Rofiudin.
Berdasarkan data dan evaluasi terbaru pada Jumat (6/5/2022) malam kemarin, arus lalu lintas (lalin) dan jumlah pengendara yang kembali ke kota pahlawan melalui tol Warugunung meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada sif 1, ada 11.347 kendaraan, meningkat 71% dari normalnya, yakni 6.622 kendaraan," kata Rofiudin kepada detikJatim, Sabtu (7/5/2022).
Lalu, jumlah kendaraan bertambah hingga 15.065 unit dari angka normalnya 7.795 kendaraan atau meningkat sekitar 93% terhadap lalin normal. Selanjutnya, jumlah tersebut bertambah lagi jelang pergantian hari atau pada Jumat malam hingga dini hari pada sif ketiga, yakni 9.403 kendaraan atau meningkat 199% dari lalin normal.
"Total, ada 35.815 kendaraan dari jumlah lalin normal, yakni 17.558 kendaraan, meningkat 104% terhadap lalin normal," ujarnya.
Peningkatan juga terjadi untuk kendaraan yang mengarah ke Jateng. Rofiudin menyebut, pada sif pertama, ada 11.347 kendaraan yang melintas. Jumlah itu lebih besar dibanding lalin normal yang berkisar 7.529 kendaraan. Artinya, lalin naik sebesar 51% terhadap lalin normal.
Lalu, jumlah itu bertambah 12.090 kendaraan pada sif kedua, mengalami peningkatan dibanding normal, yakni 9.148 kendaraan dengan presentase peningkatan sekitar 32% terhadap lalin normal. Selanjutnya, pada sif ketiga juga demikian, mengalami kenaikan 99% dengan jumlah 5.464 kendaraan dibanding lalin normal 2.751 kendaraan.
"Total, ada 28.901 kendaraan (yang meninggalkan) Surabaya dibanding lalin normal, 19.428 kendaraan atau naik sebesar 49% terhadap lalin normal," ujarnya.
Rofiudin menyatakan, data volume lalin normal mengacu pada data bulan November 2021 lalu. Sementara, data lalin perbandingan normal dan Realitas menggunakan perbandingan day to day (hari per hari).
"Data yang dipergunakan adalah data yang terdapat pada laporan area," tutupnya.
(dte/dte)
