RSU dr Soetomo Surabaya tengah merawat seorang bayi berusia 10 bulan yang mengalami suspect sindrom jaundice atau penyakit kuning akut. Saat ini, pihak dokter masih melakukan pendalaman apakah sang bayi tersebut terjangkit hepatitis akut.
Hal ini diungkapkan Dokter Spesialis Hepatitis, sekaligus Staf Gastrohepatologi Anak, Fakultas Kedokteran (FK) Unair dan RSU dr. Soetomo, dr Bagus Setyoboedi. Budi menyebut, pihaknya masih melakukan investigasi.
"Ada, tapi sejauh ini kami masih investigasi. Usianya 10 bulan. Kami cari dulu seperti apa. Masih kita awasi," kata Bagus saat konferensi pers virtual, Jumat (6/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Bagus menjelaskan, sejauh ini gejala yang dialami pasien belum mengarah ke hepatitis akut. Karena, pasien tidak mengalami gangguan kesadaran. Sementara itu, kondisi pasien mulai membaik.
"Kondisinya membaik. Kelihatannya masalahnya di saluran empedunya," tambahnya.
Meski gejalanya tak menunjukkan ciri-ciri pengidap hepatitis akut, Bagus mengatakan, pihaknya tetap menempatkan pasien di ruang isolasi khusus.
"Kami nggak mau kecolongan. Kami tempatkan di ruang isolasi khusus," pungkasnya.
Sebelumnya, dari data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, pada minggu pertama hingga minggu ke-17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspek jaundice (kuning). Dinkes menegaskan data ini bukan data temuan hepatitis akut di wilayahnya.
"Sindroma ini belum bisa dikaitkan dengan apakah ini hepatitis akut atau tidak. Setelah kita mendapatkan informasi dari masing-masing kabupaten kota, ternyata 114 ini tidak terkait dengan hepatitis akut. Setelah diklarifikasi dan dilakukan verifikasi tidak ada hubungannya dengan kasus hepatitis akut," kata Kadinkes Jatim dr Erwin Asta.
Di kesempatan ini, dr Erwin meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Dia mengimbau masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Yang penting satu, orang tua khususnya anak-anak itu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kedua menjalankan protokol kesehatan. PHBS ini juga bisa mencegah seluruh penyakit," pesannya.
(hil/sun)