Hepatitis akut telah menyerang sejumlah negara dan ditemukan di Indonesia. Meskipun belum masuk ke Jawa Timur, namun Dinas Kesehatan Jatim terus melakukan upaya pencegahan.
Kadinkes Jatim dr Erwin Astha Triyono mengimbau para orang tua jika terjadi tanda-tanda penyakit ini, agar segera membawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Menurutnya, penanganan dini diperlukan dalam penyembuhan penyakit misterius ini.
"Kata kunci jangan sampai terjadi pemberatan saat penyakit ini nyerang anak kita. Caranya, preventif promotif kalau ada keluhan prinsipnya segera dikirim fasyankes, jangan terlalu lama ditunda kuncinya kecepatan sehingga terapi sejak awal," kata Erwin dalam konferensi pers virtual di Surabaya, Jumat (6/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwin menambahkan, gejala yang umum terjadi yakni muntah, mual hingga diare. Dia meminta jangan sampai kondisi anak sudah berat baru dibawa ke RS.
"Kedua, kalau sudah terjadi berat maka sampai RS lebih banyak menterapi komplikasi seperti diare bisa jadi penyebab. Kunci kecepatan merawat putra-putri kita agar tidak jatuh menjadi berat," imbuhnya.
Sebelumnya, dari data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, pada minggu pertama hingga minggu ke-17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspek jaundice (kuning). Dinkes menegaskan data ini bukan data temuan hepatitis akut di wilayahnya.
"Sindroma ini belum bisa dikaitkan dengan apakah ini hepatitis akut atau tidak. Setelah kita mendapatkan informasi dari masing-masing kabupaten kota, ternyata 114 ini tidak terkait dengan hepatitis akut. Setelah diklarifikasi dan dilakukan verifikasi tidak ada hubungannya dengan kasus hepatitis akut," kata dr Erwin.
Menurutnya, sindrom kuning atau jaundice ini tak hanya selalu karena penyakit hepatitis akut. Namun, ada sejumlah penyakit yang gejalanya yakni sindrom kuning. Untuk itu, dr Erwin menegaskan di wilayahnya belum ditemukan kasus hepatitis akut.
"Sampai hari ini belum ada update laporan dari layanan kesehatan terkait hubungan antara 114 (kasus suspek) itu tadi dengan hepatitis akut. Sehingga Jatim sampai saat ini belum ada kasus hepatitis akut," tambahnya.
Di kesempatan ini, dr Erwin meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Dia mengimbau masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Yang penting satu, orang tua khususnya anak-anak itu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kedua menjalankan protokol kesehatan. PHBS ini juga bisa mencegah seluruh penyakit," pesannya.
(hil/sun)