Peristiwa kecelakaan tragis di Mojokerto yang menewaskan seorang ibu bernama Masringah (47) warga Desa Ringinsari, Kandat, Kabupaten Kediri menemui babak baru. Sebelumnya Masringah dikabarkan tewas setelah tertabrak anaknya sendiri Agus Wahyudi (28) saat perjalanan mudik beriringan dari Surabaya menuju Kediri. Namun versi keluarganya, Agus tidak sampai menabrak ibunya.
Siti Rohmah adik kandung Masringah yang datang ke Mapolres Mojokerto setelah kejadian nahas itu menceritakan kronologi yang disampaikan Agus kepada dirinya. Kepada Rohmah ,Agus mengaku tidak sampai menabrak ibunya. Ia justru pasang badan menghentikan sepeda motor Vixion yang dia kendarai membonceng Adam (10) adiknya agar ibunya tidak tertabrak kendaraan lain.
"Jadi begitu kakak saya (Masringah) itu jatuh, Agus anaknya ini langsung berhenti agak ke kanan menghalangi kendaraan lain supaya tidak menabrak ibunya. Dia akhirnya ketabrak sama sepeda motornya bapak yang dari Nganjuk tapi tinggal di Mojokerto itu (Mukhtarom pengemudi Supra Fit di belakang sepeda motor Agus)," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (4/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus justru melindungi ibunya dari kendaraan lain
Agus dan Adam saat itu sempat terjatuh setelah Honda Supra Fit yang dikendarai Mukhtarom, yang juga sedang membonceng istrinya, menabrak Vixion mereka. Tapi setelah itu, kata Rohmah, Agus segera bangkit dan mendatangi ibunya yang sudah terkapar di aspal dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
"Jadi setelah jatuh itu Agus langsung berdiri dan maaf, sempat seperti mengangkangi tubuh ibunya supaya tidak ditabrak sepeda motor lainnya. Karena waktu itu memang lalu lintas di lokasi kejadian itu padat," kata Rohmah.
Bahkan, menurutnya, pada saat itu kecelakaan itu tidak hanya melibatkan tiga motor saja. Tapi juga melibatkan satu motor lain yang memang setelah peristiwa itu segera pergi dari lokasi kejadian tersebut. Meski demikian, Rohmah menyatakan, Agus meyakini bahwa ibunya tidak meninggal akibat tabrakan beruntun itu, melainkan karena ibunya terjatuh ke aspal dengan begitu keras.
"Nah, setelah itu kan ada video yang beredar ya. Adik saya itu (kebiasaan Rohmah memanggil keponakannya dengan sebutan 'adik') sempat misuh-misuh (mengumpat) ke arah pengemudi pikap. Karena setelah kejadian itu pengemudi pikap putih pelat L dan pengendara moge (motor gede) itu pergi begitu saja," ujarnya.
Ada moge yang ugal-ugalan saat kecelakaan terjadi
Menurut Rohmah berdasarkan keterangan yang dia dapat dari Agus, sebelum Masringah jatuh ke aspal setelah menyerempet pikap, ada moge warna kuning dengan pelat 'B' yang diduga membuatnya terkejut karena menyalakan sirine, menggeber motor di lokasi kejadian, dan sebelumnya sempat berjalan zig-zag atau ugal-ugalan.
"Moge itu kata adik saya sejak dari Surabaya memang ugal-ugalan. Kemudian di lokasi kejadian menyalakan sirine sambil mbleyer-mbleyer (menggeber gas motornya). Nah pikap putiih itu menurut adik saya juga parkirnya makan bahu jalan. Sehingga ketika ibunya kaget banting setir ke kiri menyenggol pikap itu lalu jatuh," katanya.
![]() |
Sementara itu, berdasarkan hasil olah TKP Satlantas Polres Mojokerto, Masringah dinyatakan meninggal setelah menyerempet pikap yang parkir lalu terjatuh dari motornya dan tertabrak motor yang dikendarai putranya sendiri. Korban dinyatakan tewas seketika di lokasi kecelakaan karena mengalami luka parah di bagian kepala.
"Kena tertabrak sepeda motor anaknya. Ada bekas darah korban di sekok (shock atau suspensi) depan sepeda motor anaknya. Anaknya juga sudah mengakui," kata Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko kepada detikJatim Selasa (3/5/2022).
Menurut versi polisi, saat itu Masringah terlibat dalam kecelakaan beruntun melibatkan 3 sepeda motor di Jalan Nasional Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Mojokerto, Sabtu pagi. Ketiga sepeda motor itu melaju di jalur arteri dari timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Jombang.
Paling depan adalah sepeda motor Yamaha Vega nopol L 2261 U dikendarai Almarhumah Masringah seorang diri. Disusul sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 4089 ECA yang dikemudikan putra korban, Agus Wahyudi (28) yang membonceng adiknya.
Polisi sebut korban tewas tertabrak anaknya sendiri
Satu keluarga ini dalam perjalanan mudik dari Surabaya ke rumah mereka di Kediri. Sedangkan paling belakang sepeda motor Honda Supra Fit X nopol L 6201 AQ yang dikendarai Mukhtarom (48) warga Desa Medali, Puri, Mojokerto yang menurut Rohmah sedang membonceng anaknya.
Sampai di jalan nasional Dusun Jatisumber Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB, Masringah disebut kurang konsentrasi sehingga menyerempet mobil pikap yang berhenti di sisi kiri jalan. Akibatnya, Masringah terjatuh ke tengah jalan. Kemudian polisi menyebutkan bahwa perempuan itu tertabrak motor yang dikendarai putranya sendiri hingga tewas di lokasi kejadian.
Tidak sampai di situ saja, giliran sepeda motor Yamaha Vixion yang dikemudikan Agus tertabrak sepeda motor Honda Supra Fit X yang melaju di belakangnya. Beruntung, Agus dan Adam, juga Mukhtarom dan anak-anak Mukhtarom pengendara Supra Fit itu selamat meski sama-sama sempat terjatuh dari motor.
Jenazah Masringah dievakuasi polisi dibantu relawan dan PMI Kabupaten Mojokerto ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Korban diserahkan kepada keluarganya setelah divisum.
Setelah kejadian itu, Iptu Wihandoko selaku Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto menyatakan bahwa terhadap kasus ini polisi telah menerapkan keadilan restoratif atau resorative justice. Karena bisa saja Agus dijerat dengan pasal 310 UU RI 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan karena kelalaiannya tanpa sengaja menabrak ibu kandungnya.
"Karena yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas ini adalah satu keluarga. Yaitu ibunya sendiri atas nama Masringah dan putranya Agus, kami lakukan Restorative Justice untuk menyelesaikan perkara kecelakaan ini," ujar Wihandoko.
(dpe/dte)