.webp)
Polisi bertindak cepat usai petasan meledak dan melukai TA (28), warga Desa Polorejo, Kecamatan Babadan. Warga sekitar tempat tinggal TA kedapatan menguburkan sejumlah petasan agar tak ketahuan polisi.
"Kami selidiki, akhirnya mereka membongkar kembali petasan yang sudah dikubur dan saat ini sudah diamankan di Polres Ponorogo," terang Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Jeifson Sitorus kepada detikJatim, Minggu (1/5/2022).
Polisi lantas mengambil tindakan. Hasilnya, ada 153 petasan yang diamankan dari delapan orang. Mereka berencana membuat petasan untuk diledakkan seusai salat Idul Fitri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada info kalau ada patungan untuk membeli petasan, akhirnya kami ungkap," tambah Jeifson
Dari delapan diduga pelaku, ada satu anak di bawah 17 tahun, sedangkan tujuh lainnya sudah dewasa. Mereka telah dimintai keterangan di Mapolres Ponorogo.
"Kami imbau kepada warga agar tidak membuat petasan, sebab sudah banyak kejadian yang merugikan. Tahun 2021 lalu sudah ada 2 korban meninggal dunia di Ponorogo, awal dan akhir Ramadan ada dua orang tangannya hancur," kata Jeifson.
(dte/dte)
