Sisa cat semprot putih yang dibubuhkan polisi di lokasi atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan di Jalan Nasional Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Trowulan, Mojokerto masih terlihat. Di situlah tergeletak Masringah (47) warga Desa Ringinsari, Kandat, Kabupaten Kediri yang tewas ditabrak anaknya sendiri.
Kecelakaan tragis Masringah ini tentu menyisakan duka dan penyesalan mendalam bagi kedua putranya. Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, saat itu Masringah bersama dua anaknya sedang perjalanan mudik dari Surabaya ke kediri naik dua motor berbeda.
Tidak hanya bagi keluarganya, kematian Masringah ini menjadi catatan duka selama berlangsungnya Arus Mudik 2022 di Jawa Timur. Peristiwa itu harus menjadi pelajaran bagi seluruh pemudik yang sedang dan akan menempuh perjalanan dengan kendaraan pribadi di jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cat putih sisa olah TKP polisi itu menjadi semacam pengingat tentang tragisnya kecelakaan yang dialami Masringah. Polisi membubuhkan cat itu mengitari Masringah yang tergeletak tak bernyawa pascaterjadinya kecelakaan tragis kemarin.
Penanda olah TKP yang dibubuhkan polisi itu menunjukkan titik awal Masringah menyerempet sebuah pikap yang berhenti di badan jalan sisi kiri. Pikap yang tidak diketahui nopol dan siapa pengendaranya itu berhenti tepat di depan sebuah toko keramik.
Jalur arteri dari arah Surabaya ke Jombang ini memiliki 2 lajur. Lebarnya sekitar 6-7 meter. Di dalam area cat semprot putih yang masih tersisa itu masih terlihat bercak berwarna kemerahan di atas aspal. Terlihat pula jalanan di lokasi itu bergelombang.
"Jalan bergelombang itu diperbaiki sebentar rusak lagi. Depan rumah saya sering ditambal, tapi tak lama gelombang lagi," kata Siswanto (40), warga Dusun Jatisumber yang rumahnya hanya sekitar 10 meter dari lokasi kecelakaan, Minggu (1/5/2022).
Siswanto mengatakan, beberapa kali memang terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan nasional Dusun Jatisumber meski tergolong jarang. Menurutnya, kecelakaan di jalur ini terjadi karena pengendara sepeda motor terjatuh sendiri. Ada juga yang menghindari jalan rusak akhirnya tertabrak kendaraan dari arah yang sama.
![]() |
"Satu bulan kadang terjadi sekali, kadang sebulan tidak terjadi sama sekali. Selama Ramadan hanya sekali kemarin itu," kata Siswanto.
Masringah tewas dalam kecelakaan beruntun melibatkan 3 sepeda motor di jalan nasional Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Mojokerto pada Sabtu (30/4) pagi. Ketiga sepeda motor melaju di jalur arteri dari timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Jombang.
Paling depan sepeda motor Yamaha Vega nopol L 2261 U yang dikendarai Masringah seorang diri. Disusul sepeda motor Yamaha Vixion nopol AG 4089 ECA yang dikemudikan putra korban, Agus Wahyudi (28).
Saat itu, Agus membonceng adiknya. Satu keluarga ini dalam perjalanan mudik dari Surabaya ke Desa Ringinsari, Kandat, Kabupaten Kediri. Sedangkan paling belakang sepeda motor Honda Supra Fit X nopol L 6201 AQ yang dikendarai Mukhtarom (48), warga Desa Medali, Puri, Mojokerto.
Sampai di jalan nasional Dusun Jatisumber sekitar pukul 07.30 WIB, Masringah yang kurang konsentrasi menyerempet mobil pikap di sisi kiri jalan. Saat itu, pikap tersebut berhenti di badan jalan sebelah kiri.
Akibatnya, Masringah terjatuh ke tengah jalan. Seketika ia tertabrak motor yang dikendarai putranya. Korban tewas di lokasi kecelakaan karena luka parah di kepala.
Tidak sampai di situ saja, giliran sepeda motor Yamaha Vixion yang dikemudikan Agus tertabrak sepeda motor Honda Supra Fit X yang melaju di belakangnya. Beruntung, Agus dan adiknya, serta pengendara Supra selamat.
Jenazah Masringah dievakuasi polisi yang dibantu relawan dan PMI Kabupaten Mojokerto ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Korban diserahkan kepada keluarganya setelah divisum.
(dpe/dte)