Kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya terus menurun. Hingga H-2 Lebaran Idul Fitri tersisa 30 kasus aktif dan tidak ada tambahan kasus baru.
Meski kasus Corona di Kota Pahlawan sudah landai, Dinkes Surabaya tetap melakukan antisipasi. Agar nantinya usai Lebaran tidak ada lonjakan kasus lagi.
Meski libur Lebaran, pemkot tetap konsisten melakukan beberapa langkah untuk menurunkan risiko penularan kasus. Khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama adalah tetap melakukan penerapan prokes new normal di setiap bidang. Seperti keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina, Sabtu (30/4/2022).
Dia mengimbau tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk mengakses tempat-tempat umum. Selain itu menerapkan surveilans aktif secara berkala, khususnya pada closed population (tempat kerja, sekolah, hotel, mal) setiap bulan.
"Keempat, melaksanakan assessment dan mitigasi untuk tempat-tempat umum, perayaan atau acara yang melibatkan peran Satgas COVID-19. Kelima, tetap mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus COVID-19 berbasis wilayah," jelasnya.
Keenam, memastikan kesiapan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Ketujuh, menyiapkan ketersediaan APD beserta obat-obatannya di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Kedelapan, menyediakan keterisian tempat tidur di Rumah Sakit lebih dari 65 persen.
"Terakhir, yang kesepuluh, melakukan deteksi dini. Dengan memberikan himbauan kepada warga yang akan atau setelah bepergian dari luar kota, agar melaporkan ke Satgas COVID-19 di masing-masing RT/RW. Serta melakukan swab ke puskesmas sesuai wilayah," pungkasnya.
(fat/fat)