Dunia jurnalistik berduka. Belum genap satu pekan tokoh pers Sirikit Syah meninggal, kali ini tokoh jurnalistik senior, Prof Dr H Sam Abede Pareno tutup usia.
Pria bernama lengkap Hasan Abdullah Attamimi ini meninggal di rumahnya di Mulyosari Tengah V Surabaya. Prof Sam Abede meninggal setelah keluar dari rumah sakit karena stroke yang dialami.
Pria yang lahir di Maluku ini pernah bekerja di koran Mingguan Mahasiswa, embrio harian Memorandum, tahun 1974-1975, harian Suara Indonesia dan Jawa Pos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Almarhum pernah bergabung dengan Bengkel Muda Surabaya (BMS) dan pengurus Dewan Kesenian Surabaya (DKS) tahun 1984-1987.
Sejak 2006, Prof Sam Abede adalah guru besar pertama di bidang manajemen media massa dan etika pers di Universitas Dr Sutomo, Surabaya. Dari almamaternya ini tahun 2017 dia mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dari Yayasan Pendidikan Cendikia Utama (YPCU).
Rektor Unitomo Siti Marwiah menyampaikan duka cita atas wafatnya Prof Sam. Almarhum dikenal sebagai pria yang memiliki nilai perjuangan yang tinggi.
"Tentu kita semua sangat kehilangan Prof Sam Ambede, karena beliau seorang pejuang jurnalis maupun kemerdekaan. Nilai-nilai perjuangan beliau itu luar biasa, termasuk pada jurnalis," kata Siti saat dihubungi detikJatim, Sabtu (30/4/2022).
Prof Sam sendiri menjadi Guru Besar Unitomo hingga usianya yang mencapai 70 tahun. Kemudian almarhum pindah ke Universitas 17 Agustus (Untag).
"Tapi beliau mencetak Guru Besar di Unitomo. Tentu ini sangat membanggakan kami, terutama Prof Sam ini aset kami Unitomo. Bukan hanya Unitomo dan Surabaya serta Jatim. Almarhum guru besar bidang manajemen media massa dan etika pers," jelasnya.
Apalagi Prof Sam juga pernah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement saat Dies Natalis Unitomo tahun 2017. Siti menyebut, almarhum merupakan aset bagi Unitomo dan Jatim.
"Itu aset kita. Kami sangat kehilangan, karena beliau itu pemikirannya keras, tapi secara pribadi orangnya sangat lembut hatinya. Artinya keras dalam mempertahankan idealisme, nilai-nilai etika. Dulu pernah kita tunjuk sebagai ketua tim untuk penilaian etika dosen, karyawan di Unitomo sebelum beliau pindah," pungkasnya.
(fat/fat)