Lapak penukaran uang baru semakin menjamur di Kota Malang mendekati Lebaran tahun ini. Para pedagang membuka lapak di tepi jalan dengan bermodal papan kayu.
Pantauan detikJatim lapak penukaran uang baru berjajar di tepi Jalan Merdeka Utara dan timur Alun-Alun Malang. Jarak lapak uang baru mereka pun hampir berdekatan.
Karena lokasinya di tepi jalan, maka sangat mudah bagi pengendara motor untuk berhenti untuk menukarkan uang lama dengan uang baru yang dijajakan oleh pedagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayakup (50), misalnya yang membuka lapak pembelian uang baru di seberang timur Alun-Alun Malang. Dalam sehari, Bayakup bisa menjual uang baru sampai Rp 10 juta, dengan pecahan paling laris diburu oleh warga yakni Rp 5 ribuan.
"Iya sehari bisa Rp 10 juta. Mendekati Lebaran semakin ramai yang nukar. Dibandingkan saat awal-awal puasa," katanya ditemui detikJatim di lokasi, Jumat (29/4/2022).
Pria yang akrab disapa Abah Asik ini menjajakan lembaran uang baru mulai pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 75 ribu.
Lembaran uang baru itu dijual dengan paket 100 lembar, yang dikemas dalam satu plastik, dalam setiap paketnya penjualan ada selisih Rp 7.500.
"Satu paket isinya 100 lembar. Misal Rp 5 ribu kali 100 lembar jadi Rp 500 ribu. Untuk membayarnya ditambah Rp 7.500," bebernya.
Namun, Bayakup menjelaskan, penambahan dari total satu paket melihat kondisi pasar. Jika pedagang lain menaikkan sampai Rp 15 ribu, maka dirinya akan mengikuti.
"Penambahan nilai untuk pembelian, kita ngikuti pasar," tegasnya.
Dengan adanya selisih Rp 7.500 sampai Rp 15 ribu itu, Bayakup dapat meraup keuntungan minimal Rp 150 ribu dalam sehari. "Kalau sepi dapatnya ya lumayan, Rp 150 ribu. Tapi masih ramai orang beli masker," katanya yang juga membuka lapak penjualan masker ini.
Bayakup mengaku, sudah sejak tahun 2000-an membuka lapak penjualan uang baru. Ia hanya membutuhkan modal papan kayu untuk menjajakan uang baru tersebut.
"Kalau uang barunya kami didrop sama juragan. Ketika habis atau sudah tidak jual lagi, iya kita kembalikan," akunya.
(iwd/iwd)