Firasat Tak Biasa Orangtua Pratu Dwi Miftahul yang Gugur Korban Serangan KKB

Firasat Tak Biasa Orangtua Pratu Dwi Miftahul yang Gugur Korban Serangan KKB

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 24 Apr 2022 20:17 WIB
kediaman Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar di Babat lamongan
Korban semasa hidup (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Firasat tak biasa dirasakan orang tua Pratu Dwi Miftahul Ahyar, Sartono (50). Bapak almarhum ini mengaku tidak bisa tidur nyenyak pada Jumat (22/4/2022) malam. Hingga keluarga mendapat kabar jika anaknya gugur.

"Saya semalam itu susah tidur, tidak seperti biasanya. Tahu-tahu kemudian ada kabar kalau Mif (panggilan korban) meninggal karena KKB," kata Sartono kepada wartawan di rumah duka di Jalan Sumowiharjo RT 3 RW 10 Kecamatan Babat, Minggu (24/4/2022)..

Sartono pun tidak bisa menyembunyikan kesedihan kehilangan sang putra yang masih lajang itu. Dia diakui sebagai anak yang baik. Sejak kecil hingga dewasa dan menjadi anggota TNI, akhlaknya tetap, dia santun dan baik dengan semua orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pulang maupun hendak berangkat tugas selalu pamit dan jabat tangan dengan para tetangga, termasuk dengan keluarga," ujarnya.

Mif, kata Sartono, punya rencana juga akan mengumpulkan teman-teman sekolahnya saat pulang dari tugas di Papua. Bahkan, almarhum belum berencana untuk menikah karena ingin melanjutkan sekolah sebagai seorang TNI.

ADVERTISEMENT
jenazah Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar tiba di lamonganJenazah Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar tiba di Lamongan/ Foto: Eko Sudjarwo

"Dia belum punya pacar. Dia tidak mikir itu, karena maunya hanya ingin sekolah dulu," ungkapnya.

Sartono berharap, kejadian yang dialami anaknya menjadi insiden terakhir dan keberadaan KKB segera bisa diselesaikan. Ia juga memohon maaf pada semua teman, dan orang yang kenal dengan almarhum.

Sebelumnya, Pratu Dwi dan sejumlah rekannya bertugas di Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar di Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Kemudian terjadi serangan KKB Papua sekitar pukul 17.00 WIT, Jumat (22/4/2022).

Serangan tersebut membuat Pratu Dwi gugur. Sementara seorang prajurit lainnya yang terluka adalah Mayor Mar Lilik Cahyanto. Serangan yang terjadi kemarin itu baru diketahui hari ini, Sabtu (23/4/2022). Pasalnya tidak ada sinyal di lokasi serangan.

Jenazah Pratu Dwi kemudian baru dapat dievakuasi hari ini sekitar pukul 09.56 WIT. Evakuasi menggunakan helikopter sehingga jenazah dapat tiba di Bandara Mimika sekitar pukul 11.15 WIT.




(fat/fat)


Hide Ads