Jembatan Tamanan-Dapur Warga Trenggalek Ambrol Tergerus Air Sungai Bagong

Jembatan Tamanan-Dapur Warga Trenggalek Ambrol Tergerus Air Sungai Bagong

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 22 Apr 2022 17:09 WIB
Jembatan dan Dapur Warga Ambrol Tergerus Sungai
Pondasi Jembatan Tamanan tergerus derasnya air (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Konstruksi oprit atau pondasi Jembatan Tamanan tergerus derasnya air Sungai Bagong. Derasnya arus sungai juga mengakibatkan konstruksi jembatan lingkungan ambrol. Selain itu dapur rumah warga Trenggalek amblas ke sungai setelah tergerus banjir.

Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari, mengatakan bencana tersebut berada di dua lokasi yang berbeda. Dapur rumah yang ambrol milik Tugiono, di Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Sedangkan jembatan yang ambrol di Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

"Pemicunya adalah hujan deras yang terjadi lebih dari tiga jam kemarin sore itu. Kondisi tersebut membuat debut air sungai meningkat," kata Tri Puspitasari saat dikonfirmasi, Jumat (22/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di rumah Tugiono derasnya arus sungai yang ada di belakang rumah menggerus konstruksi plengsengan. Akibatnya dapur rumah yang tepat berada di samping sungai ambrol.

"Tidak ada korban jiwa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan bencana Jembatan Tamanan merupakan kejadian ketiga kalinya. Konstruksi jembatan kembali tergerus derasnya air Sungai Bagong. Akibatnya tambalan dari pembenahan sebelumnya kembali jebol. Material yang ada di dalam oprit ambrol ke sungai.

Jembatan dan Dapur Warga Ambrol Tergerus SungaiDapur Warga Ambrol Tergerus Sungai/ Foto: Adhar Muttaqin

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ramelan mengaku ambrolnya konstruksi jembatan tersebut merupakan kejadian ketiga kalinya.

"Ini adalah kejadian ketiga, sebelum ini kuga ambrol pada bulan Januari lalu. Untuk penanganannya kami masih koordinasi dengan BPBD," kata Ramelan.

Dia menjelaskan kerusakan secara berulang tersebut terjadi karena desain konstruksi jembatan tidak sesuai dengan kontur dan karakter arus sungai.

"Itu jembatan sudah lama, dulu dikerjakan oleh warga, hanya saja desainnya tidak tepat. Salah satunya di bagian tengah itu ada tiang penyangga, hal itu mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah dan arusnya beralih menerjang oprit," imbuhnya.

Dari analisa sementara, untuk mencegah terulangnya kerusakan, maka harus dibangun jembatan baru dengan desain yang telah sesuai. "Kalau diperbaiki, nanti ya rusak lagi," jelasnya.

Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, untuk sementara jembatan alternatif di Kelurahan Tamanan tersebut ditutup total. Saat ini arus lalu lintas dialihkan ke jalur utama.




(fat/fat)


Hide Ads