Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Partai Demokrat. Keputusan itu dibuat setelah dirinya merasa dizalimi dengan hasil Musda Demokrat Jatim.
Meski mundur dari Demokrat, Bayu bukan sosok kacang lupa kulitnya. Dia berterima kasih kepada orang-orang yang telah lama berproses bersama dirinya di partai berlogo bintang mercy tersebut. Salah satu nama yang dia sebut adalah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
"Khusus kepada Mas Ibas, matur nuwon," kata Bayu melalui keterangan resmi yang diterima detikJatim, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mata Bayu, Ibas adalah sosok yang mau mendengarkan aspirasi. Terutama suara-suara kader di Jatim.
"Matur nuwon selama ini telah mau turun dan mendengar aspirasi dari akar rumput Demokrat di Jatim," kata Bayu.
Mundurnya Bayu ibarat bom waktu di tubuh internal Demokrat. Mengantongi dukungan dari 25 DPC, Bayu justru kalah di Musda Demokrat Jatim 20 Januari 2022 lalu. DPP lebih memilih Emil Dardak melalui pertimbangan fit and proper test.
Gelombang protes kerap disuarakan kader-kader akar rumput. Namun, suara arus bawah itu dianggap angin lalu oleh DPP. Keputusan Bayu sudah bulat.
"Ketika saya dan tentunya para DPC pendukung saya dizalimi terkait Musda, tidak ada pilihan lain selain mundur dari partai," ungkap Bayu.
(dte/dte)