Pantauan detikJatim, tampak beberapa lapak jasa penukaran uang sudah berjajar di pinggir jalan. Bahkan beberapa lapak telah ada sejak awal Ramadan.
Salah satunya penjual jasa penukaran uang baru, Bairi. Ia mengaku membuka lapak sejak awal agar masyarakat mengetahui di mana akan menukarkan uang baru untuk Lebaran nanti.
"Saya sudah buka sejak awal Ramadan kemarin. Biar banyak yang tahu dan menukarkan uangnya ke sini," kata Bairi, Kamis (14/4/2022).
Bairi mengaku, pecahan uang baru yang ia tawarkan ada beragam. Di antaranya pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu dan mematok biaya jasa sebesar Rp 10 ribu tiap penukaran Rp 100 ribu.
Meski demikian, lanjut Bairi, uang baru yang paling banyak diburu biasanya yakni pecahan RP 2 ribu. Ia sendiri telah menggeluti jasa penukaran uang baru Lebaran ini 15 tahun terakhir.
"Alhamdulillah, Ramadan baru masuk dua pekan, sudah banyak warga yang antusias untuk menukarkan uangnya jika dibandingkan tahun lalu, mungkin karena pandemi mereda," ujar Bairi.
Bairi menuturkan, usaha jasa tukar uangnya ini biasanya pada pertengahan Ramadan sudah mulai ramai. Namun puncaknya yakni H-3 Lebaran.
"Biasanya ramai-ramainya itu H-7 sampai H-3 Lebaran. Rata-rata yang tukar Rp 500 Ribu sampai Rp 1 juta," ungkapnya.
Torik, salah satu warga yang menukar uang baru mengatakan dirinya sengaja mencari uang baru lebih awal karena khawatir akan kehabisan.
Selain itu, menukar di pinggir jalan dinilai lebih praktis daripada harus antre ke bank. Rencananya uang baru ini akan dikasihkan ke anak dan keponakan.
"Mau tukar buat lebaran, buat anak dan keponakan nanti," tandas Torik.
(abq/iwd)