Kebakaran terjadi di Tunjungan Plaza (TP) 5 Surabaya pada Rabu (13/4/2022) sekitar pukul 17.30 WIB. Sejumlah pengunjung kebingungan karena tak bisa mengambil kendaraan mereka.
Salah satu warga Surabaya, Dwi Eko Lokononto mengaku mobilnya terpaksa menginap di parkiran TP. Lucky, sapaan akrabnya mengaku kebingungan karena di mobil terdapat laptop yang akan digunakan istrinya bekerja hari ini.
Lucky menceritakan istrinya bernama Novianingtyastuti pagi tadi bertolak ke Jakarta untuk bertemu klien. Nah, di dalam laptop tersebut terdapat berkas penting yang akan diserahkan kepada klien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tak bisa mengambil mobil berikut laptopnya, Lucky menyebut istrinya mau tak mau terbang ke Jakarta tanpa membawa laptop.
"Semalam saya ke TP langsung parkir valet di SOGO. Baru jalan ke Matahari karena mau beli sesuatu untuk staf. Nah, saat milih-milih barang, setelah beli minum untuk batalin puasa, nggak makan, karena seluruh tempat makan lantai atas full, bawah full sampai tidak ada tempat duduk," kata Lucky membuka ceritanya kepada detikJatim, Kamis (14/4/2022).
Saat kejadian, Lucky menyebut di dalam mal cukup kondusif. Karena saat itu dia berada di TP 1. Bahkan, dia baru tahu jika ada kebakaran lewat grup-grup WhatsApp.
"Di TP 1 alarm nggak bunyi, saya lihat grup ada ramai foto Tunjungan Plaza kebakaran. Terus saya tanya petugas keamanan, katanya tenang aja pak, itu masih jauh. Jadi saya masih bisa membayar, jadi nggak ada yang berlari di TP 1," papar pria yang juga pimpinan redaksi media online di Surabaya.
Namun, Lucky mengaku kesulitan saat hendak ke parkiran. Dia harus berputar-putar untuk mencari jalan menuju mobilnya. Usai berputar-putar, dirinya dan istri tak diizinkan mendekat untuk ke parkiran menuju mobilnya.
"Saya dengan paling tidak ada 3 keluarga yang tanya. Tapi mestinya banyak karena itu banyak yang crowded dan pegawai banyak yang masih menunggu di situ karena barangnya ada di sana. Banyak pengunjung yang masih di situ karena belum makan tapi sudah bayar," jelas Lucky.
"Karena situasinya seperti itu, kita pulang dulu sekitar pukul 20.00 WIB, jam 23.00 WIB balik lagi ke sana karena saya pikir sudah bisa diambil. Dan ternyata masih ada pembasahan, nggak bisa masuk. Kata petugas polisi banyak asap, keselamatan yang utama," imbuhnya.
Lucky pun sempat meminta petugas untuk mengawalnya ke mobil. Dia hanya ingin mengambil laptop yang berisi file-file pekerjaan. Namun, petugas tetap tidak mengizinkan.
"Kita kan minta dikawal karena di dalam itu ada laptopnya nyonya yang dipakai kerja ke Jakarta pagi ini. Harus berangkat jam 7 kurang, tetapi ya akhirnya berangkat karena sudah janjian dengan klien," lanjutnya.
Hingga kini, Luck belum mengambil mobilnya. Ia masih menunggu kepastian apakah bisa diambil atau masih menunggu situasi benar-benar aman.
"Belum ada kepastian diambil, ini saya masih menunggu. Yang penting mobilnya bisa diambil, tapi orangnya (Istri) sudah terbang ke Jakarta tanpa bawa peralatan, laptopnya itu," pungkasnya.
(hil/fat)