Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim belum memutuskan penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah. Ini karena penentuan awal Ramadan dilakukan pada hari Jumat (1/4/2022) mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jatim, KH Shofiullah. Menurutnya, potensi perbedaan awal Ramadan besar kemungkinan akan terjadi.
"Ini nanti seru. Nanti masyarakat akan ditawari dua pilihan, awal Ramadhan antara Sabtu atau Minggu (2 April atau 3 April 2022)," ujar pria yang akrab disapa Gus Shofi itu, Rabu (30/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Shofi mengatakan pemerintah sendiri diketahui baru akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah pada Jumat (1/4). Sidang isbat ini dilaksanakan setelah tim gabungan dari seluruh Indonesia melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal).
Di sisi lain, lanjut Gus Shofi, Muhammadiyah sudah mengeluarkan keputusan bahwa awal Ramadhan jatuh pada Sabtu 2 April 2022. Ini berdasarkan metode hisab wujudul hilal.
Sedangkan NU, kata Gus Shofi, akan memutuskan awal Ramadan 1443 Hijriah berdasarkan hasil pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Pemantauan ini akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Jumat mendatang. Untuk di Jatim, pemantauan hilal akan dilakukan di 27 titik.
"Alasannya itu tadi, minimal ketinggian hilal yang dipegang pemerintah yaitu tiga derajat dan minimal elongasi 6,4," kata dia.
Dikatakan Gus Shofi, jika hal itu terjadi, maka keputusan sidang isbat soal awal Ramadan antara pemerintah, NU dan Muhammadiyah akan berbeda.
(abq/iwd)