Turen Malang Jadi Kawasan Terpadu Nusantara Ke-5 di Indonesia

Turen Malang Jadi Kawasan Terpadu Nusantara Ke-5 di Indonesia

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 24 Mar 2022 23:17 WIB
Peresmian Kawasan Terpadu Nusantara di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang
Peresmian Kawasan Terpadu Nusantara di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, terpilih menjadi Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang baru. Soft Opening dilakukan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.

Sesuai tujuannya, KTN akan dikelola eks narapidana terorisme sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Mereka akan mengelola 15 hektare lahan KTN yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang di Kecamatan Turen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pelaksanaannya Universitas Islam Malang (UNISMA) berperan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat mitra Deradikalisasi BNPT.

Sejumlah pembinaan dan pelatihan yang akan diberikan itu adalah budidaya Kambing Boerpe, sapi potong, serta ayam broiler.

ADVERTISEMENT

"Jadi inilah semangat multipihak yang terdiri dari para akademisi, pemerintah, unit usaha swasta, dan masyarakat untuk mendukung program pencegahan radikalisme dan terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli usai soft opening, Kamis (24/3/2022).

Boy menyebut, keberadaan KTN di Kabupaten Malang itu merupakan yang ke-5 di Indonesia. Dia menegaskan, KTN memang akan difokuskan untuk pengembangan ekonomi, edukasi, dan pariwisata.

"Lahan tersebut ke depan akan dilengkapi berbagai inovasi. Seperti budidaya pertanian, perikanan, dan Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI)," ujarnya.

Boy mengungkapkan, program pertanian yang akan dijalankan meliputi budidaya tanaman pangan juga tanaman non pangan sebagai tanaman penyerta. Dari tanaman hortikultura semusim, tanaman hortikultura tahunan, tanaman perkebunan, hingga pembibitan sayuran.

"Outputnya nanti dapat dijual kepada masyarakat umum," tegas Boy Rafli.

Ia berharap program KTN itu mampu memberikan kesejahteraan kepada mitra deradikalisasi sehingga menjadi warga yang mandiri dan mampu kembali hidup bersama dengan warga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

"Jadi mitra deradikalisasi kita yang akan keluar atau yang sudah keluar dua tahun lagi dari tahanan sudah ada wadah melaui fasiltas KTN ini," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads