Surabaya PPKM Level 1, Pelajar SD-SMP Gelar PTM 100 Persen Senin Depan

Surabaya PPKM Level 1, Pelajar SD-SMP Gelar PTM 100 Persen Senin Depan

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 25 Mar 2022 06:06 WIB
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruf
Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruf (Foto: Esti Widiyana/detikjatim)
Surabaya -

Pelajar SD hingga SMP di Surabaya akhirnya bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pekan depan, tepatnya Senin (28/3/2022). Hal ini dilakukan setelah Surabaya PPKM level 1.

"Surabaya PPKM level 1, Alhamdulillah kemarin kita sudah evaluasi rapat dengan teman-teman pengawas, sekolah, akhirnya kita pelaksanaan PTM 100 persen," kata Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruf, Jumat (25/3/2022).

Dia mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak Rabu (23/3/2022). Meski membutuhkan waktu untuk sosialissasi, jelas Yusuf, namun pihaknya tetap menggelar PTM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau biasanya sekolah perlu banyak waktu untuk sosialisasi dengan orang tua, mungkin bertahap. Tapi maksimal Senin depan sudah jalan semua," tambahnya.

"Rencana disebarkan hari ini, tapi teman-teman sekarang kan sudah ada IT. Kadang teman-teman sekolah itu sudah paham, makanya saya terbuka khususnya pengembangan anak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun sudah mengedarkan surat saat ini. Pihak sekolah juga mensosialisasikan ke orang tua siswa, satgas sekolah. Selain itu memastikan sarana dan prasarana sekolah untuk siap. Kembali ke sekolah masing-masing. Sebab jika siswanya banyak, maka akan dilakukan secara bertahap.

"Jadi tidak bisa sekolah serentak. Fullnya mulai Senin (28/3) itu. Jadi ini nanti full 100 persen, durasi pembelajarannya 6 jam dan tidak ada shift ya. Misal satu kelas ada 40 siswa, yang masuk 32. Sambil nanti mudah-mudahan kita evaluasi nanti bisa tetap terus. Tetap harus ada izin orang tua," jelasnya.

Sementara jika saat digelar PTM 100 persen, namun ada kasus COVID-19 naik, pihaknya kembali melakukan koordinasi. Salah satunya disiapkan hybrid.

"Inilah memang tantangan kita kalau memang sampai kemarin sebanyak 25 persen, 50, kemudian 50 persen terus 100 persen lagi. Kalau memang orang tua sudah percaya menitipkan putra putrinya, saya yakin nanti guru tidak repot. Kalau semua ikhlas kan enak. Jika nanti kasus COVID-19 naik, kemungkinan disiapkan hybrid," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads