Ratusan pengungsi asal Afghanistan yang tinggal di Sidoarjo kembali turun ke jalan. Tujuannya ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya Jalan Raya Juanda.
Namun pendemo yang longmarch dari Bungurasih menuju Raya Juanda diadang anggota TNI di Jalan Raya Aloha. Massa ingin menuju kantor imigrasi.
Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Danlanudal) Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mengatakan para pengunjuk rasa meminta siapa pun agar menyampaikan tuntutan mereka kepada UNHCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi karena ini pangkalan TNI AL, ya, kami sampaikan, sebaiknya kita sama-sama berbuat baik. Kami sudah siapkan truk, kami siapkan makan tapi mereka tidak mau, ya sudah maunya apa. Silakan kembali," ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Dia menambahkan ada 120 anggota Lanudal, 60 orang anggota marinir, juga 16 personel kepolisian yang diterjunkan menghalau pendemo asal Afghanistan.
"Mereka hanya ingin bersuara saja tapi kembali lagi ini adalah pangkalan (TNI AL). Kami tegaskan ini pangkalan udara tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan masyarakat atau militer. Harus ada prosedurnya, pemberitahuan kepada kepolisian saja tidak mereka lakukan tapi tetap longmarch dari Cito ke Kantor Imigrasi," kata Heru.
Akhirnya Lanudal memfasilitasi mereka untuk pulang ke tempat tinggalnya di Rusunawa Puspa Agro Jemundo Sidoarjo dengan kendaraan truk TNI.
![]() |
Sebelumnya, pendemo yang longmarch dari Bungurasih menuju Raya Juanda diadang anggota TNI di Jalan Raya Aloha.
Pantauan detikJatim, perwakilan pendemo sempat bernegosiasi dengan salah satu anggota TNI yang mengadang. Kemudian para pengunjuk rasa ini setuju diarahkan berkumpul di halaman SPBU Aloha. Di sana masing-masing perwakilan pihak melanjutkan negosiasi.
Muhammad Haidar (24), salah satu pengungsi Afghanistan di lokasi mengatakan pihak TNI tidak mengizinkan mereka berunjuk rasa di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya Jalan Raya Juanda.
"Katanya lokasi itu kawasan terlarang untuk unjuk rasa," ujarnya kepada detikJatim.
Kurang lebih 250 pengungsi Afghanistan yang tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo diadang kurang lebih sekompi anggota TNI. Pasukan itu memblokade akses menuju Jalan Raya Juanda tepatnya di depan perlintasan KA. Pendemo dengan TNI pun sempat berhadap-hadapan.
Akibatnya para pengguna jalan dari Surabaya menuju Sidoarjo yang melintasi Jalan Raya Aloha merasakan dampak kepadatan lalu lintas akibat peristiwa tersebut.
Sebelumnya, para pengungsi Afghanistan itu berkumpul di kawasan Bungurasih kurang lebih sejak pukul 08.00 WIB. Tujuan mereka ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya di Jalan Raya Juanda. Mereka mau menyampaikan tuntutan yang ditujukan kepada Organisasi Perlindungan Pengungsi UNHCR.
Haidar mengatakan, para pengungsi Afghanistan itu telah berada di Indonesia selama 14 tahun. Selama tinggal di Indonesia mereka merasakan bahwa UNHCR kurang memperhatikan nasibnya. Karena itu mereka menuntut UNHCR memindahkan mereka ke negara lain selain Indonesia.
(dpe/fat)