Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi di depan Kantor Dishub Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya. Para driver ojol juga melakukan sweeping rekannya yang tidak mengikuti aksi.
Pantauan detikJatim, total ada belasan sampai puluhan driver gojek, grab, dan shopee yang disweeping. Tak hanya roda 2, tapi pengemudi ojol roda 4 juga diajak bergabung dalam aksi ini.
Denok, salah satu peserta aksi sekaligus driver ojol asal Madiun mengatakan, para driver ojol yang terjaring sweeping dinilai tidak solid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak solid, padahal kita di sini berjuang buat mereka," kata Denok saat dikonfirmasi, Kamis (24/3/2022).
Ia ingin semua driver ojol ikut serta dalam kegiatan ini, baik roda 2 maupun roda 4. Sementara ada sejumlah driver ojol roda 2 dan 4 yang terjaring sweeping. Mereka langsung diberhentikan dan dipaksa menepi.
Kemudian, para peserta aksi mengecek riwayat perjalanan driver di aplikasi. Bila berbohong, mereka akan ketahuan lantaran terdeteksi dalam riwayat perjalanan.
Salah seorang driver ojol yang terjaring sweeping, Haryadi mengaku pasrah. Sebab, dirinya usai mengantar pesanan makanan dari aplikator ke kawasan Waru. Kemudian, melintas di Jalan Ahmad Yani dan terjaring sweeping.
"Ya takut mas, takut dikeroyok, makanya berhenti aja. Masio onok (Meskipun ada) edaran (Pemberitahuan aksi), tapi aku kan nggak bendino ndelok (Setiap hari melihat) berita," ujarnya.
Tak hanya itu, aksi ini juga menyebabkan kemacetan. Karena merasa tak enak, belasan pengemudi ojol membantu polisi mengatur arus lalu lintas.
Salah satu pengemudi ojol, Totok (36) meminta maaf jika aksinya mengganggu pengguna jalan. Untuk itu, dia dan belasan ojol lain berinisiatif membantu mengatur arus lalin.
"Mohon maaf bagi pengendara motor dan mobil, warga Surabaya dan sekitarnya, perjalanan Anda terganggu. sebagai gantinya, kami membantu petugas mengatur arus lalin di sekitar bundaran waru, sambil menunggu mediasi hari ini," kata Totok.
(hil/fat)