Selain di Kantor Dishub, ribuan ojol ini rencananya juga akan melakukan demonstrasi di kantor aplikator dengan membawa sejumlah tuntutan.
Humas Front Driver Ojek Online Anti Agregator (Frontal Jatim), Daniel Lukas Rorong menilai, tarif yang ditentukan aplikator ojol dirasa murah dan di bawah standar pemerintah saat ini. Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan para mitra atau driver di lapangan.
"Dikasih tarif Rp 6.400 bahkan ada yang dibawahnya. Ini melanggar PM 12 dan KP 348, aturan ini ibarat macan ompong, pemerintah membuat aturan tapi dilanggar jelas-jelas oleh aplikator dan pemerintah diem saja," ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Daniel berharap, permasalahan itu bisa tuntas dan menemukan win-win solution. Meski, pada Senin (21/3/2022) lalu, ia mengklaim para aplikator nakal mulai menaikkan tarifnya.
"Kami khawatir itu (tarif) bersifat sementara, makanya aksi hari ini supaya tarif bisa stabil gak turun lagi," tuturnya.
Daniel menyebut, ada 1000 lebih driver ojol se-Jatim yang mengikuti aksi itu. Mereka berasal dari Malang, Banyuwangi, Gresik, Tuban, Sidoarjo, hingga Surabaya.
"Total peserta ada 1000-an peserta se Jatim," katanya.
Dalam aksi ini, ada sejumlah tuntutan yang dilayangkan selama aksi unjuk rasa. Tuntutan pertama yakni menghadirkan Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat di Surabaya saat aksi untuk implementasi Peraturan Menteri nomor 12 dan KP 348.
"Tuntutan kedua menghadirkan aplikator pusat pemegang keputusan untuk dapat merubah tarif yakni tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra," imbuh Daniel.
Ketiga, para driver meminta ada evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini dan mendorong pemerintah untuk meninjau dan menindak aplikasi baru yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pantauan detikJatim, tampak sejumlah driver ojol mengenakan atribut aplikator masing-masing. Selain itu, ada juga yang mengendarai mobil dan truk dengan pengeras suara sebagai komando terdepan aksi massa.
Di sana, ada sejumlah petugas gabungan dari kepolisian yang disiagakan. Mulai dari Satlantas, Brimob, hingga Sat Sabhara Polrestabes Surabaya.
Sementara arus lalu lintas dari arah Selatan, yakni Bundaran Waru menuju Utara, atau Wonokromo sempat tersendat. Di perbatasan pintu masuk kota Surabaya, sempat tersendat selama 15 menit, tepat di depan City of Tomorrow mal.
(hil/fat)