Kota Blitar Bakal Punya Museum PETA

Kota Blitar Bakal Punya Museum PETA

Erliana Riady - detikJatim
Kamis, 24 Mar 2022 06:33 WIB
museum peta
Lokasi yang akan dijadikan Museum PETA (Foto: Erliana Riady_
Kota Blitar - Kota Blitar akan punya museum Pembela Tanah Air (PETA). Pembangunan destinasi wisata ini merupakan proyek strategis nasional dengan pembiayaan sekitar Rp 26 miliar dana APBN.

Lokasi museum PETA berada di areal monumen PETA di Jalan Sudanco Supriyadi, tepat di depan TMP Raden Wijaya, dimana bagian belakangnya berdiri kokoh monumen Potlot. Tempat bendera merah putih dikibarkan pertama kali di bumi pertiwi pada 14 Februari 1945, pukul 03.30 WIB.

Rencana pembangunan museum PETA ini berdasarkan Perpres nomor 80 tahun 2019. Tentang program percepatan ekonomi Jawa Timur. Yakni pengembangan wisata daerah selatan Pulau Jawa khususnya 'Selingkar Wilis'. Program ini masuk dalam proyek strategis nasional di kawasan Jatim, selain pengembangan di kawasan TNBTS di Malang Probolinggo Lumajang dan Ijen Raung di Banyuwangi

"Sekitar selingkar wilis itu, Kota Blitar mendapatkan jatah dari APBN sebanyak Rp 66,7 miliar. Yang akan dioperasionalisakan untuk pengembangan destinasi Makam Bung Karno (MBK), perjuangan PETA dan kampung kreatif," papar Kepala Bapeda Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono kepada detikJatim, Kamis (24/3/2022).

museum petaLokasi yang akan dijadikan Museum PETA (Foto: Erliana Riady)

Dana APBN sebanyak itu akan direalisasikan untuk pembangunan MBK dengan membangun diorama perjuangan Bung Karno di Istana Gebang dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar. Untuk kampung kreatif Wonomadyo di Karangtengah sekitar Rp 10 miliar. Dan untuk pembangunan museum PETA sekitar Rp 26 miliar.

Saat ini, lokasi yang akan dibuat museum PETA merupakan kawasan SMPN 3,5, dan 6. Namun Pemkot Blitar telah merelokasi SMPN 3 sejak tahun 2019 lalu. Kemudian direncanakan relokasi SMPN 5 pada tahun 2022 ini. Dan relokasi SMPN 6 pada tahun 2023 mendatang.

"Karena arealnya luas itu ya dan masuk kawasan heritage cagar budaya. Jadi yang bangunan di bawah tahun 1945 akan kami pertahankan keutuhannya. Sedangkan bangunan di atas tahun 1945 akan kami robohkan untuk menyesuaikan konsepnya. Jadi bangunan asli asrama Daedan PETA," ungkapnya.

Sambil menunggu dana APBN, ide wali kota dan wawali kota dengan tahap awal membangun eksteriornya. Nopember 2021, Pemkot Blitar melakukan rapat koordinasi dengan Payuguban Blitar Raya dan Yayasan PETA Pusat. Diperoleh kesepakatan, akan dimintakan alutsista dari TNI AD, AL dan AU yang sudah grounded yang akan didisplay di pelataran museum PETA.

"Sementara ini yang sudah dikirim dari TNI AL. Berupa satu unit tank dan satu meriam. Kalau AU kami minta pesawat pesawat grounded. Sedangkan AD kami minta tank dan meriam juga," tambahnya.

Pantauan detikjatim, saat ini tank dan meriam itu ditaruh di bawah tenda sisi barat monumen PETA. Tampak beberapa tukang mulai menggali pondasi yang kabarnya akan dibangun landasan untuk pesawat terbang. Pembangunan landasan ini memakai dana dari APBD Pemkot Blitar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Edi Wasono menjelaskan, pembangunan landasan pesawat ini untuk mempermudah akses kedatangan berbagai sarana prasarana yang nantinya akan dipasang di Monumen PETA.

"Sementara untuk pendanaan atau anggaran disediakan Rp 200 juta. Dana itu berasal dari APBD Kota Blitar 2022," pungkasnya.


(iwd/iwd)


Hide Ads