Ibu di Ngawi yang Terperosok Septic Tank Tewas Diduga Hirup Gas Beracun

Ibu di Ngawi yang Terperosok Septic Tank Tewas Diduga Hirup Gas Beracun

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 23 Mar 2022 20:56 WIB
Lokasi sapiteng tempat warga di Ngawi meninggal diduga menghirup gas beracun
Septic tank di rumah Warsinem tempat korban terperosok. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Satu dari tiga orang warga Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Ngawi tewas setelah terperosok di septic tank. Warga itu meninggal diduga karena menghirup gas beracun di sapiteng.

Satu korban tewas itu adalah Warsinem (59). Sedangkan korban yang dilarikan ke Puskesmas adalah Roma Sholega (23) dan Saiful Rohmat (21).

Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di rumah Warsinem di Dusun Dukuh, RT 003, RW 005, Desa Tulakan, Kecamatan Sine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban membuang sampah di belakang rumah di dekat septic tank yang tertutup kayu. Ternyata kayu penutup itu sudah lapuk lalu korban terperosok ke dalam saat menginjak kayu itu," ujar Wayan kepada detikJatim, Rabu (23/3/2022).

Kedalaman septic tank itu sekitar 3 meter. Karena itu korban Warsinem kesulitan keluar sehingga berteriak-teriak meminta tolong.

ADVERTISEMENT

Tidak lama kemudian anak Warsinem, Roma Sholega datang dan menolong bersama kawannya yang bernama Saiful Rohmat.

Mengetahui bahwa ibunya terperosok dalam septic tank Roma berusaha menolong ibunya dengan masuk ke dalam dibantu oleh Saiful.

"Tapi tidak lama kemudian saudara Roma ini mengaku sesak napas. Untung saja ada warga yang membawa tangga sehingga anak korban dan temannya ini bisa naik keluar dari sapiteng," katanya.

Sementara Warsinem akhirnya berhasil dikeluarkan oleh warga lain yang memutuskan masuk dan mengikatkan tali tambang ke tubuh Warsinem kemudian diangkat beramai-ramai oleh warga.

Sayangnya, nyawa Warsinem sudah tidak tertolong. Dia dinyatakan sudah meninggal ketika berhasil dikeluarkan dari septic tank itu.

"Sudah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan ada tanda kekerasan atau penganiayaan. Korban meninggal diduga kehabisan oksigen karena menghirup gas beracun di sapiteng. Keluarga tidak mau jenazah korban diautopsi," ujar Wayan.




(dpe/iwd)


Hide Ads