6 Fakta Pendaki Hilang di Gunung Arjuno

6 Fakta Pendaki Hilang di Gunung Arjuno

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 23 Mar 2022 07:03 WIB
Pendaki hilang di Gunung Arjuno
Pendaki hilang di Arjuno (Foto file: Muhajir Arifin/detikJatim)
Surabaya -

Seorang pendaki bernama Muhammad Naam Kurniawan hilang di Gunung Arjuno. Proses pencarian mahasiswa asal Desa Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, hingga kini masih dilakukan.

Pendaki tersebut terpisah dari rombongan sebelum dinyatakan hilang. Tim SAR masih melakukan pencarian.

Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Terpisah dari Rombongan hingga Hilang Diduga Salah Jalur

Dari data yang didapat detikJatim, Naam dan empat temannya naik ke gunung Arjuno lewat Pos Tambaksari, Purwodadi pada Sabtu (19/3/2022). Setelah sampai di puncak, rombongan kemudian melakukan perjalanan turun.

ADVERTISEMENT

Dalam perjalanan turun ini, diduga mahasiswa asal Desa Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan ini terpisah dengan rombongan. Ia diduga salah jalur di sekitar Makutoromo.

"Teman-temanya melaporkan ke Polsek Purwodadi agar bisa ditindaklanjuti dengan operasi SAR," kata Wahyu, anggota Bagana Pasuruan, Selasa (22/3/2022).

2. Proses Pencarian Libatkan 5 Tim SRU

Operasi pencarian pendaki Gunung Arjuno dilakukan dengan melibatkan sebanyak 5 search and rescue unit (SRU) dikerahkan mencarinya.

"Saat ini sudah 5 SRU yang melakukan pencarian. Setiap SRU ada 10 orang," kata anggota tim SAR dari Tahura, Junaidi, Selasa (22/3/2022).

Junaidi mengatakan, tim yang tergabung dalam 5 SRU berasal dari petugas Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo dan relawan. Mereka sudah naik ke atas dan menyisir dari 5 titik.

3. Pakai Jaket-Sepatu Pink

Terakhir sebelum hilang, Naam memakai jaket warna pink, celana jeans hitam, kaos hitam dan berkaca mata. Ia juga memakai sepatu warna pink dan membawa tracking pool.

Selain itu, Naam memiliki ciri-ciri rambutnya yang berwarna hitam dan lurus sepanjang dagu.

4. Hilang Saat Cari Pertolongan untuk Teman yang Terkilir

Naam hilang saat mencari bantuan untuk temannya yang terkilir. Saat perjalanan turun gunung, sampai di Blok Ogal-agil, salah satu anggota rombongan, Lia Agustina, terjatuh dan kakinya terkilir hingga kondisinya drop. Naam kemudian turun hingga camp Makutoromo untuk mencari bantuan.

"Setelah mendapat laporan via pesan suara WhatsApp, kami dibantu petugas pengaman hutan dan relawan melakukan proses evakuasi pendaki yang sakit, Lia Agustina. Lia berhasil dibawa turun ke pos perijinan," kata Nur Yusuf Eko, petugas Pos Tambaksari, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Namun nahas, selama proses evakuasi Lia, petugas tak menemukan keberadaan Naam. Diduga, ia tersesat dan salah jalur di blok arah turun dari Makutoromo.

"Selanjutnya kami bersama rombongan pendaki tersebut melaporkan kejadian ke Polsek Purwodadi," ungkap Yusuf.

5. Sebelum Hilang, Sempat Ketemu Rombongan Lain

Sebelum hilang, rombongan pendaki lain disebut sempat bertemu Naam.

"Informasi rombongan pendaki lain sempat ketemu dia. Kami masih cari rombongan itu yang mana agar bisa membantu memberikan informasi," kata anggota tim SAR dari Tahura, Junaidi, Selasa (22/3/2022).

6. Naam Tak Ada Rencana Naik Gunung

Teman Naam yang jatuh dan terkilir, Lia Agustina terus menangis. Perempuan asal Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, itu masih tampak syok.

"Dia (Naam) teman lama sama saya. Kalau yang lain masih baru," kata Lia, sambil terus menyeka air matanya, Selasa (22/3/2022).

Lia mengatakan rombongan terdiri dari 5 orang itu naik pada Sabtu (19/3/2022). Pendaki yang hilang, Naam sebelumnya tidak punya rencana ikut. Lia berharap Naam bisa segera ditemukan.




(hil/fat)


Hide Ads