.webp)
Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyaksikan Festival Batik Keren di Kota Blitar. Emil mengatakan bahwa printing bukan termasuk batik.
Event ini digelar oleh Pemkot Blitar dalam rangka memperingati HUT ke-166 Bumi Bung Karno. Bertempat di pelataran Monumen PETA, sekaligus sebagai media sosialisasi proses pembangunan Museum PETA di lokasi tersebut.
"Batik sebagai warisan budaya yang sangat eksotis. Sesuatu yang tidak bisa dibeli. Karena batik itu bukan hanya corak, tapi ada metodenya. Makanya printing itu bukan batik," ujar Emil dalam sambutannya, Minggu (20/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara membuat batik yang motifnya unik banyak sekali effort-nya Yang indah dari batik bisa dilihat tidak hanya dari desainnya. Namun juga dari motifnya. Emil menilai batik harus dikenalkan kepada kaum millenial dari perspektif orang luar negeri. Kalau bisa, dengan hapus memori masa lalu terkait batik.
"Kata kuncinya adalah bagaimana ini menjadi sektor ekonomi berkelanjutan dan menyejahterakan. Dalam Tri Sakti berkepribadian dalam berkebudayaan. Kota Blitar ingin melestarikan sejarah patriotismenya dengan dengan kreasi budaya. Bagaimana menunjukkan kebudayaan ini berkembang pesat di kota ini," beber Emil.
Menurut Emil, ini adalah komitmen yang luar biasa yang sudah diwujudkan Pemkot Blitar. Emil berpesan, jika ingin batik tulis dengan effort tingi, pastikan yang segmented.
"Dalam rangka HUT ke-116 Kota Blitar, kami merasa bangga bahwa batik dipilih menjadi fokus dadi rangkaian hari jadi. Apalagi batik diakui Unesco dan kita punya hari batik nasional. Di UU no 19 tahun 2002 tentang hak cipta, kita bisa melindungi HAKI batik. Mudah-mudahan ini bisa kita wujudkan," kata mantan Bupati Trenggalek ini.
Sementara Wali Kota Blitar, Santoso berharap acara ini mampu membangkitkan gairah para perajin batik di tengah lesunya perekonomian di semua sektor.
"Semoga acara ini bisa membangkitkan semangat para pelaku UMKM, khususnya para perajin batik di Kota Blitar. Apa yang dilakukan Yogi dengan batik yang dipesan pebasket dunia, Justin Holiday, semoga bisa menyemangati perajin batik lainnya. Bahwa untuk bisa eksis, dibutuhkan kerja keras dan konsistensi. Sehingga bisa membuahkan hasil dan mengangkat nama Bumi Bung Karno ke kancah intednasional," kata Santoso.
(iwd/iwd)
