Soal Pandemi dan Endemi, Luhut Tak Ingin Seperti Main Yoyo

Soal Pandemi dan Endemi, Luhut Tak Ingin Seperti Main Yoyo

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 19 Mar 2022 23:07 WIB
LUHUT BINSAR PANDJAITAN
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Pemerintah Republik Indonesia berencana mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Namun butuh pertimbangan yang matang untuk mengambil kebijakan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, saat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Sabtu (19/3/2022).

"Besok pagi jam 11 kita akan rapat dengan para ahlinya," ujar Luhut kepada detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, rapat tersebut bakal menentukan langkah Indonesia dalam menentukan status pandemi COVID-19. Hasil rapat dengan para ahli itu akan diumumkan oleh Presiden pada Senin depan (21/3/2022).

"Banyak yang belum kita tahu tentang COVID-19 ini. Karena Eropa naik lagi ini. Tapi nanti hasilnya akan diumumkan Presiden hari Senin depan. Kita kaji betul apakah (akan) endemi," tambah Luhut.

ADVERTISEMENT

Luhut mengatakan pemerintah tidak ingin gegabah memutuskan status endemi. Pihaknya tak ingin kebijakan pemerintah seperti permainan yoyo yang tarik ulur.

"Sangat berpotensi endemi tapi kita jangan sampai seperti yoyo ya, besok endemi, ketika ada peningkatan akan menjadi pandemi lagi," tegas Luhut.

Namun sebelum masuk ke status endemi, pihaknya bakal melakukan pelonggaran di segala bidang. Termasuk pada masa Ramadan dan Lebaran 2022.

"Kita ingin melonggarkan bertahap tidak mau buru-buru," ucap Luhut.

Pelonggaran itu disertai dengan langkah aktif masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan melakukan booster.

"Seperti sekarang oke menjelang lebaran. Sepanjang booster, semua pakai masker, cuci tangan pasti akan tidak tertular," pungkas Luhut.




(hse/sun)


Hide Ads