Banyaknya ruas jalan kabupaten yang rusak di Jombang menjadi persoalan yang tak kunjung tuntas. Padahal, kerusakan jalan yang bertahun-tahun tak diperbaiki ini kerap memicu kecelakaan lalu lintas.
Seperti yang terjadi di ruas jalan Jogoroto-Peterongan. Jalan selebar 6 meter tersebut mengalami kerusakan paling parah di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang. Tepatnya di tingkungan SDN Ngumpul.
Di tikungan ini, banyak batu kerikil berserakan akibat aspal jalan yang mengelupas. Selain itu, sejumlah lubang di jalan memaksa para pengendara harus memperlambat laju kendaraannya agar tidak celaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan rusak di ruas jalan Jogoroto-Peterongan ini terjadi sepanjang kurang lebih 2 km. Yaitu dari tikungan SDN Ngumpul ke arah selatan atau arah Kecamatan Jogoroto.
"Ini rusak sudah 1 tahun, sudah lama tidak diperbaiki, hanya ditambal saja," kata pemilik toko kelontong di depan tikungan SDN Ngumpul, Roni (55) kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).
Roni menuturkan, rusaknya jalan di tingkungan SDN Ngumpul kerap memicu kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, tak jarang pengendara sepeda motor tergelincir dan terperosok lubang jalan hingga terjatuh.
"Sering kecelakaan di tikungan itu. Yang sering itu kalau hujan, tiba-tiba anjlok di lubang dan terjatuh," terangnya.
Kerusakan juga terjadi di ruas jalan Wonoslam-Mojoagung. Akses utama dari Desa Panglungan, Wonosalam menuju Kecamatan Mojoagung ini rusak cukup parah.
Yaitu sejak memasuki jalur di Hutan Gedangan, Desa Kedunglumpang, Mojoagung. Jalan selebar 5 meter ini berlubang di sana sini. Lubang-lubang juga banyak dijumpai di sepanjang jalan menuju Desa Sumberjo dan Panglungan, Wonosalam.
Bahkan, lubangnya seluas lebar jalan tersebut dengan kedalaman 2-3 cm. Para pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati melalui jalan ini agar tidak terjatuh.
"Lebih bahaya lagi kalau malam karena tidak ada penerangan jalan. Sering ada orang terjatuh karena jalannya berlubang," terang Hendriko (20), warga Desa Panglungan, Wonosalam.
Ia berharap Pemkab Jombang segera memperbaiki kerusakan sekitar 1 km pada ruas jalan Wonosalam-Mojoagung. Karena jalur ini menjadi akses utama warga Wonosalam yang ingin ke Mojoagung.
"Karena ini jalan utama menuju Mojoagung. Kalau lewat jalan lain harus memutar ke Mojokerto puluhan kilometer jauhnya," jelasnya.
Warga Desa Sumberjo, Ngadeni (74), kerusakan jalan kabupaten yang menghubungkan Wonosalam dengan Mojoagung terjadi sejak 2 tahun lalu. Setahu dia, selama ini perbaikan baru dilakukan satu kali sepanjang 75 meter saja.
"Saya berharap jalan yang rusak ini cepat diperbaiki karena banyak warga terjatuh terkena lubang," tandasnya.
(hil/fat)